Sunday, January 23, 2011

Zakir Naik On Strictly Following a Madhab

CUTI.......


   Sejukkkk...damai je kampung aku...dulu,kini dan aku tak pasti sampai bila kewujudannnya...dari kecil sampai lah aku kini, dah 26 tahun usiaku.....kampungku masih lagi bertahan meskipun sekitarnya tidak dapat menolak kehadiran jentolak membawa perubahan...perubahan politik,ekonomi,atau sosial...hal yang terlalu luas untuk dibincangkan pro dan kontranya dalam erti kata lain..bukan ketika aku tenang menghirup udara segar pepagi ni...hehehe..

KEUTAMAAN BASMALLAH

   Imam Ahmad bin Hanbal dalam Musnadnya meriwayatkan dari seorang yang dibonceng oleh Nabi s.a.w,ia berkata, Tunggangan Nabi s.a.w tergelincir,maka aku katakan: "Celaka syaitan."Nabi bersabda":

   "Janganlah engkau mengucapkan: "Celakalah syaitan."Kerana jika engkau mengucapkannya,maka ia akan membesar dan berkata: Dengan kekuatanku,aku jatuhkan dia."Dan jika engkau mengucapkan 'Bismillaah,' maka ia akan menjadi kecil hingga seperti seekor lalat."
-Ahmad(V/59).[Shahih: Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahiihul Jaami (no.7401)

   Lailah dan Ibnu Mardawaih dalam kitab tafsirnya dari Usamah bin Umair ia berkata:"Aku pernah dibonceng oleh Nabi s.a.w,lalu ia menyebutkan kejadiannya,dan nabi s.a.w bersabda :

   "Jangan mengucapkan itu, kerana syaitan akan membesar seperti rumah.Akan tetapi ucapkanlah:'Bismillaah,' nescaya ia akan menjadi kecil seperti seekor lalat.
-An-Nasai dalam al-Kubra (VI/142)-

Ini merupakan berkah dari ucapan "bismillaah".

Sumber- Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 (ms62)

Thursday, January 20, 2011

YANG MENYENTUHMU......

Yang menyentuhku....
Terimbas kenangan...
Bila mentari pudar di ufuk langit
sirna segala cahaya
pahit yg menikam rasa
cinta air mata.....
Semalam ku benamkan rasa....

Wednesday, January 12, 2011

Syukur....

 
   Sepertinya kehidupan ini merupakan titian nafas yang hanya layak dilalui dengan rasa syukur atas kenikmatan dan rasa sabar dengan ujian.Dalam kepelbagaian watak insan dan kemanisan mengecap nikmat hidup,jangan sampai kita lupa menilai, apa benar senyum ini masih berada dalam redhaNya atau sedang merentas hari-hari menunggu pembalasan murka dariNya.Kesyukuran atas segala nikmat yang dikurniakan...kenapa tidak sesekali nikmat yang melimpah itu kita renung dan menarik nafas sabar apabila kejutan ujian menimpa...kejutan dalam bahagia atau derita yang meniitiskan air mata...keduanya punya nilai tersendiri dalam peperiksaan hidup yang diatur atas keimanan seorang hamba mengerti, akan keimanan kepada Qadho dan QadharNya
   Terik dan panas..hahhhh...letih dan penat.Apapun...semuanya bagaikan hilang dialirkan air sejuk yang membasahi tubuh sebaik sahaja pulang dari kerja.Nikmatnya merasai kesejukan air dikala tubuh lemah dan lesu,di saat bibir kering dan merekah, ketika yang ada hanyalah jilatan kecil liur lidah mengharapkan bibir ini basah.Begitulah kesejukan air menerbitkan rasa syukur dalam diri ini, apabila memikirkan betapa berharganya titisan jernih itu dalam mengembalikan kesegaran minda dan jasmani pada makhluk lemah ini.Namun sayangnya...kesejukan dan kesegaran itu terkadang tidak pernah diluahkan rasa syukur oleh manusia akan kepentingan peranannya .Tenggelam dalam kesombongan hidup,sedangkan nyawanya terancam tanpa kelembutan air yang diminumnya,bukan mati disebabkan tercalar kereta mewahnya....ya Allah...catatkan kesyukuranku padaMu...akan nikmatMu padaku...yang terkadang kami lalai dan terleka...tiada yang kecil dalam nikmatMu...dan tiada yang melebihi kasih sayangMu dalam memaafkan kecetekan fikir hambaMu ini....
   Apakah persolan yang cuba kucoretkan dalam catatan ringkas ini...tak lain hanyalah cetusan rasa syukur yang perlu dikoreksi kembali keberadaannya dalam diri ini...apa benar rasa syukur kita ini bersyarat atau sudah menjadi kebiasaan lafaz Alhamdulillah yang ikhlas tanpa kompromi seorang manusia yang punya rasa takwa....moga dalam menjalani kehidupan ini...kita masih berada dalam pilihan kedua....syukur bukan hanya apabila kita punya wang sejuta....tetapi merentas sempadan nilai...menghargai nikmat setitis air...yang bisa menjadi asbab kepada penyambung nyawa penghilang dahaga.....hanya kerna kelembutan setitis air...kita bisa mengucapkan Alhamdulillah....segala puji bagi Allah..yang tidak menjadikan sesuatu tanpa tujuan dan sia-sia keberadaannya.......LEE102

The Choice by Ahmed Deedat


 The Choice by Ahmed Deedat volume 1http://www.4shared.com/document/h38dx6BG/choice1.html
The Choice by Ahmed Deedat volume 2 http://www.4shared.com/document/vqkNqrcn/choice2.html

Saturday, January 1, 2011

Antara Melihat dan Memerhati


  Melihat dan Memerhati (31/12/2010)


Di dalam kesibukan kota yang dipenuhi gelagat manusia yang pelbagai ragam,bermula dari pagi hinggalah ke malam,tidak putus-putusnya manusia berjuang mencari apa yang mereka ertikan sebagai kebahagiaan.Hidup untuk bahagia..untuk apa hidup kalau tidak bisa menikmati erti bahagia?untuk apa hidup kalau tidak mampu berkereta,untuk apa hidup kalau tidak ada cita-cita memiliki istana tempat berlabuhnya badan setelah seharian penat bekerja..pendek kata untuk apa hidup kalau tidak ada wang yang dengannya diri ini bisa berkuasa.Begitulah hasrat hati kebanyakan manusia apabila terbukanya matanya di pagi hari melihat dunia.Bekerja sehingga terkadang terlihat keliru dalam pandangan orang-orang beriman...apakah kebahagiaan sejati itu benar-benar dimiliki oleh insan yang tenaganya habis untuk kerja-kerja mencari harta sehingga tidak berencana waktu tidurnya..atau ada sesuatu yang keliru dalam penghayatan dan kefahaman insan terhadap definisi bahagia yang sebenarnya.
     Apakah erti bahagia yang dituntut manusia mencarinya.?Apakah sekadar kepuasan  harta yang dengannya tercapai segala hasrat keperluan jasmani dan anggota di bawah perut atau  keseimbangan kesejahteraan jasmani yang digandingkan dengan kemantapan serta kesuburan pohon iman yang menjunam akarnya di dalam keikhlasan hati..mewangi mengeluarkan kuntuman bunga yang bisa terlihat dibalik lukisan ikhlas senyuman sabar dan syukur seorang insan yang benar-benar mengerti dimana kakinya berpijak....di bumi yang kekal adanya atau sekadar persinggahan sementara yang diyakini akan kemusnahannya suatu masa...Apa pandangan Islamku dalam kebebasan berfikir mentakrif erti bahagia ketika nafas masih berhembus..
KHAMIS
30/12/2010

HATI......

Hati yang lembut dan bercahaya...itulah "kelembutan" dalam menerima hakikat kehidupan sebagai seorang insan yang diberi tanggungjawab mengurus bumi ini dengan baik dan "bercahaya" dalam memahami akan peranan seorang insan yang hidupnya terpaut dengan ketentuan takdir yang berada dalam ikatan kalimah Islamnya...kalimah shadahnya....Hati yang akur dengan keinginan mencari kebenaran dan suci fitrahnya cenderung membenci akan segala redup dan mendung  yang bisa menyuramkan gemilang cahaya petunjuk Ilahi..
      Hati...disitulah letaknya kebaikan hidup yang ditunjuki jalan hidayah dari Nya.Bagaimana mungkin hati yang sarat dengan kedengkian sesama makhluk,khianat terhadap keinginan fitrah kedamaian,sentiasa berbangga dengan sifat kesombongan dan mencari nama baik dengan selapis senyuman sinis dan kebanggan terhadap keindahan pakaian sutera bisa mengharapkan lembut cahaya redha Ilahi terlimpah ke atasnya.Tidakkah mereka perhatikan bagaimana buruknya akibat yang menimpa kaum-kaum yang tidak terurus hatinya,yang sentiasa hati mereka terbelenggu dengan ketamakan nikmat tanpa mengeal erti syukur..Bagaimana kesudahan mereka.?Sungguh kehidupan dunia itu menipu,apabila hati itu tidak lagi hidup bersama makna "ibadah".Lesu nafasnya mencari tempat kerehatan didunia..Tanpa "mahmudah"maka kecewalah hidupnya dalam lautan kedengkian sesama makhluk...yang akhirnya membakar jasadnya menjadi bangkai busuk yang terjaja sifat hatinya setelah tanah kubur mengambus kepala..
     Ya Allah..aku tidak mengenal erti kebaikan hidup tanpa "hati" yang selari dengan kehendak syariat agamaMu yang lurus...dan aku begitu pasti akan keburukan hidup, bilamana kecurangan terhadap Rukun Islam dan Iman yang menjadi sandaran hati ku itu aku abaikan...Ya Allah..apabila hati itu menjadi sumber kepada kebaikan dalam apajua keadaan..maka tetapkanlah kebaikan redhaMu atas kesabaran beristiqamah dalam menjaganya dari keburukan sifat mazmumah...ku mohon sekeping hati...yang redha diatas bimbingan pesuruhMu dan Nabi ku Muhammad S.A.W dan jadikanlah diri ini berhati Muslim....hati yang tunduk dan patuh pada segala perintah dan laranganMu.....LEE102

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...