Manhaj Salaf - Aqidah Ahlus Sunnah Wal Jama'ah بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله وآله وصحبه أجمعين، أما بعد .Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Rasul termulia, juga kepada seluruh keluarga dan shahabatnya. Amma ba'du.
Wednesday, January 12, 2011
Syukur....
Sepertinya kehidupan ini merupakan titian nafas yang hanya layak dilalui dengan rasa syukur atas kenikmatan dan rasa sabar dengan ujian.Dalam kepelbagaian watak insan dan kemanisan mengecap nikmat hidup,jangan sampai kita lupa menilai, apa benar senyum ini masih berada dalam redhaNya atau sedang merentas hari-hari menunggu pembalasan murka dariNya.Kesyukuran atas segala nikmat yang dikurniakan...kenapa tidak sesekali nikmat yang melimpah itu kita renung dan menarik nafas sabar apabila kejutan ujian menimpa...kejutan dalam bahagia atau derita yang meniitiskan air mata...keduanya punya nilai tersendiri dalam peperiksaan hidup yang diatur atas keimanan seorang hamba mengerti, akan keimanan kepada Qadho dan QadharNya
Terik dan panas..hahhhh...letih dan penat.Apapun...semuanya bagaikan hilang dialirkan air sejuk yang membasahi tubuh sebaik sahaja pulang dari kerja.Nikmatnya merasai kesejukan air dikala tubuh lemah dan lesu,di saat bibir kering dan merekah, ketika yang ada hanyalah jilatan kecil liur lidah mengharapkan bibir ini basah.Begitulah kesejukan air menerbitkan rasa syukur dalam diri ini, apabila memikirkan betapa berharganya titisan jernih itu dalam mengembalikan kesegaran minda dan jasmani pada makhluk lemah ini.Namun sayangnya...kesejukan dan kesegaran itu terkadang tidak pernah diluahkan rasa syukur oleh manusia akan kepentingan peranannya .Tenggelam dalam kesombongan hidup,sedangkan nyawanya terancam tanpa kelembutan air yang diminumnya,bukan mati disebabkan tercalar kereta mewahnya....ya Allah...catatkan kesyukuranku padaMu...akan nikmatMu padaku...yang terkadang kami lalai dan terleka...tiada yang kecil dalam nikmatMu...dan tiada yang melebihi kasih sayangMu dalam memaafkan kecetekan fikir hambaMu ini....
Apakah persolan yang cuba kucoretkan dalam catatan ringkas ini...tak lain hanyalah cetusan rasa syukur yang perlu dikoreksi kembali keberadaannya dalam diri ini...apa benar rasa syukur kita ini bersyarat atau sudah menjadi kebiasaan lafaz Alhamdulillah yang ikhlas tanpa kompromi seorang manusia yang punya rasa takwa....moga dalam menjalani kehidupan ini...kita masih berada dalam pilihan kedua....syukur bukan hanya apabila kita punya wang sejuta....tetapi merentas sempadan nilai...menghargai nikmat setitis air...yang bisa menjadi asbab kepada penyambung nyawa penghilang dahaga.....hanya kerna kelembutan setitis air...kita bisa mengucapkan Alhamdulillah....segala puji bagi Allah..yang tidak menjadikan sesuatu tanpa tujuan dan sia-sia keberadaannya.......LEE102
Labels:
Catatan Hari-LEE102
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment