Monday, August 9, 2010

Dialog Santai Aqidah

TENTANG AQIDAH

Segala puji bagi Allah atas limpahan karunia-Nya , sehingga sampai saat ini ana masih mampu mengerakkan jemari tanganku untuk mengoreskan sebuah makalah ringan namun sarat dengan nasehat yang amat berharga, dan patut untuk kita renungkan, yaitu sebuah diskusi tentang aqidah & tauhid yang harus di yakini oleh seorang muslim yang di rangkum dalam sebuah dialog santai. makalah ini ana nukil dari kitab " tafsir al isryil akhih minal qur'anil karim min kitab zubdatu at tafsir ( tafsir sepersepuluh dari alqur'an dari kitab zubdatu tafsir bagian hukum-hukum penting bagi muslim ) yang diterbitkan oleh kantor dakwah dan penyuluhan untuk para pendatang ( ISLAMIC CENTER ) kota JUBAIL – DAMMAM – KSA , dan buku tersebut mendapat tazkiyah dari sejumlah ulama dan para penuntut ilmu di dunia, untuk info , donasi, partisipsi atau permintaan buku bisa kunjungi link : www.tafseer.info atau kirim email ke: ind@tafseer.info.


Dalam makalah dibawah ini saya tambahi dan saya bagi dengan beberapa bab ( judul ) dalam setiap pokok pembahasanya, dimana dalam kitab / buku aslinya tidak ada bab (judulnya ) , dengan tujuan agak mudah di pahami dan kita mengetahui pokok materi dalam diskusi tersebut. Semoga Apa yang saya nukilkan disini bermanfaat bagi kita semuanya dan semakin menambah wawasan keislaman kita sehingga kita semakin istiqomah dalam meniti kebenaran tersebut.

A. KEMUSRIKAN DIAWALI DENGAN GHULU' KEPADA ORANG-ORANG SHALEH

Seorang laki-laki bernama ABDULLAH ( hamba Allah ) bertemu dengan seorang laki-laki lainya bernama ABD AN-NABI ( hamba nabi ). dalam hatinya abdullah mengingkari nama rekannya ini, dan berkata :"bagaimana munkin seseorang menjdi hamba selain Allah "? Lalu dia berbicara kepada ABDUL AN NABI seraya berkata :" apakah anda menyembah / beribadah, selain kepada Allah ?

ABD AN NABI : tidak saya tidak beribadah selain kepada Allah, saya seorang muslim dan saya hanya menyembah Allah semata".

ABDULLAH : "jadi nama apakah ini yang serupa dengan nama-nama orang cristian seperti ABDUL AL-MASIH, ( hamba yesus) ? hal ini tidak aneh, karena orang cristian menyembah isa orang yang mendengar nama anda akan terlints di benaknya bahwa anda menyembah nabi, dan ini bukan aqidah seorang muslim terhadap nabinya , akan tetapi kewajiban seorang muslim adalah meyakini bahwa muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya".

ABD AN NABI berkata : tetapi Nabi Muhammad SAW adalah sebaik-baiknya manusia dan penghulu para Rasul , dan kami diberi nama ini karena mengharapkan berkah dan agar mendekatkan diri kepada Allah dengan kehormatan dan kedudukan beliau ( nabi) di sisi-NYA, dan meminta syafaat kepada beliau , jangan heran karena saudaraku juga namanya ABD AL-HUSAIN dan bapakKu namanya ABD AL-RASUL. memberikan nama seperti itu sudah ada sejak jaman dahulu dan sudah tersebar pada banyak orang, kami dapati kakek-kakek kami seperti itu, maka anda jangan terlalu extrim dalam masalah ini , karena ini urusan yang gampang, dan agama ini mudah.

ABDULLAH berkata : " ini adalah kemungkaran lain yang lebih besar dari kemungkaran yang pertama, yaitu meminta kepada selain Allah sesuatu yang tidak mampu dilakukan kecuali oleh Allah, baik orang yang diminta itu adalah Nabi Muhammad sendiri atau orang sholeh yang kedudukannya di bawah beliau seperti HUSAIN atau lainya, perbuatan ini bertentengan dengan tauhid yang di perintahkan oleh Allah kepada kita dan juga bertentangan dengan kandungan " laa ilaaha illa allah".

saya akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada anda , agar tampak jelas betapa besarnya perkara ini, dan dampak negatif yang timbul akibat pemakaian nama tersebut dan sejenisnya, saya sama sekali tidak mempunya tujuan ataupun maksud lain kecuali untuk menegakkan kebenaran dan mengikutinya, menerangkan kebatilan dan menjauhinya, serta 'amar makruf nahi mungkar' . hanya kepada Allah tempat meminta tolong dan hanya kepadaNya bertawakal , tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, akan tetapi sebelumnya saya akan menginggatkan anda dengan sebuah firman :


{ إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ (51) }

Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung ( QS An nuur 24:51 ) .

firman Allah :

{ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ}

jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian ( QS An nisa' 4:59 ).


B. ORANG MUSRIK MENGAKUI TAUHID RUBUBIYYAH.

ABDULLAH : anda mengatakan bahwasannya anda mengesakan Allah, dan bersaksi laa ilaaha illa allahu, bisakah anda menerangakn maknanya kepadaku .

ABD AN NABI : tauhid itu adalah : anda percaya Allah ada, Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi , Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, Dia-lah yang mengatur alam semesta, dan Dia-lah yang Maha Memberi Rikzi , Maha Mengatur Alam Semesta , Maha Mengenali ( segala sesuatu ) lagi Maha Kuasa.

ABDULLAH : kalau hanya itu hakekat AT Tauhid , pastilah Fir'aun dan kaumnya , Abu jahal dan yang lainya adalah orang yang mengesakan Allah , karena mereka mengetahui hal ini sebagaimana kebanyakan orang musrikin, Fir'aun yang mengaku-ngaku dirinya sebagai tuhan , jauh dari lubuk hatinya mengaku dan percaya bahwa Allah itu ada , Dia-lah Yang Maha Mengatur Alam semesta , sebagaimana firman Allah :

{ وَجَحَدُوا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَا أَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَعُلُوًّا}

Dan mereka mengingkarinya karena kedzaliman dan kesombongan (mereka) padahal hati mereka meyakini (kebenaran) nya ( QS An Naml 27:14 ).

pengakuannya ini nampak jelas ketika dia akan tengelam akan tetapi sebenarnya tauhid yang oleh karenanya di utus para Rasul diturunkan kitab-kitab dan di perangai kaum Quraish adalah tauhid yang berarti mengesakan Allah dalam peribadatan افراد الله بالعبادة) ) dan makna ibadah itu sendiri adalah : اسم جامع لكل ما يحب الله و يرضاه من الأقوال و الأعمال الظاهرة و الباطنة

nama-nama ( sebutan ) yang mencakup semua apa-apa yang di cintai dan di ridhai olah Allah baik berupa perkataan , atau perbuatan yang lahir ( nampak ) ataupun yang batin ( tersembunyi ) kata illah ( اله ) dalam kalimat لا اله الا الله artinya adalah المعبود yang di sembah ( di ibadahi ) yang ibadah itu tidaklah patut & layak dilakukan kecuali kepadaNya.

tahukan anda kenapa para rasul di utus kebumi dan yang pertama kali adalah nabi Nuh As ?

ABD AN NABI :" agar mengajak orang musrikin beribadah kepad Allah semata dan meningalkan segala sekutu baginya ".

ABDULLAH :"lalu apakah sebab terjadinya syirik pada kaum kaum nabi Nuh As ?

ABD AN NABI :" saya tidak tahu "!?

ABDULLAH :"Allah mengutus nabi Nuh kepada kaumnya tatkala mereka menyanjung dan mengkultuskan orang-orang shaleh diantaranya : wadd, suwa, yaghust, ya'uq dan nasr ( lihat QS nuh 71:23 pent.).

ABD AN NABI :"maksud anda bahwa Wadd, Suwa', yaghuts, Ya'uq dan Nasr dan lainya merupakan nama-nama orang shaleh dan bukan nama-nama tirani kafir ?'

ABDULLAH :"Ya, ini adalah nama-nama orang shaleh yang di jadikan oleh kaumnya Nabi Nuh AS sebagai tuhan , lalu di ikuti oelh bangsa arab, dalilnya adalah apa yang di riwayatkan oleh Ibnu Abbas RA ia berkata :" Berhala-berhala yang dulu ada pada kaum nabi nuh AS kemudian menjadi berhala di bangsa arab ( berhala) Wadd kepunyaan kabilah Kalb di Daumah Al-Jandal, dan (berhala) Suwa' dimiliki oleh kabilah Hudzail, adapun ( berhala) Yaghust pertama kalinya kepunyaan Murad, kemudian menjadi milik bani Ghuthaif di Al-Juff dekat saba', dan ( berhala) Ya'uq kepunyaan kabilah Hamdan, sedangkan Nasr dimiliki oleh kabilah Himyar keluarga Dzi al Kila' mereka itu adalah nama-nama orang shaleh dari kaum nabi Nuh AS, setelah mereka mati , syaithan membisikan kepada kaum mereka untuk membuat patung di majlis-masjlis dimana mereka biasa duduk, dan patung-patung tersebut diberi nama mereka masing-masing, hal ini mereka lakukan, dan pada waktu itu belum sampai disembah , sampai suatu ketika generasi itu binasa (meninggal semuanya pent.) dan ilmu agama lenyap, maka patung-patung itu akhirnya di sembah ( HR Bukhari )

ABD AN NABI :"ini perkataan yang aneh !"

ABDULLAH :" Maukah aku tunjukkan yang lebih aneh lagi !? anda mengetahui bahwasanya penutup segala nabi adalah Nabi Muhammad SAW telah di utus oleh Allah kepada kaum yang beristighfar, beribadah, melakun thowaf, sai , melaksnakan ibadah haji, dan bersedekah, akan tetapi mereka menjaadiakn sebagian makhluq sebagai perantara antara mereka dengan Allah , mereka berkata : kami menginginkan agar mereka dapat mendekatkan diri kami kepada Allah, dan kami menginginkan syafa'at mereka disisi Allah,seperti para malaikat , nabi isa dan orang-orang shaleh lainya, maka Allah mengutus Nabi Muhammad SAW untuk memperbaharui agama bapak mereka yaitu nabi ibrahim, belaiu menyampaikan kepada mereka bahwa pendekatan diri dan kepercayaan ini merupakan hak yang khusus hanya untuk Allah, tidak sedikitpun ada yang memberi rizki kecuali Dia , tujuh langit beserta isinya dan tujuh bumi beserta isinya adalah hamba-Nya, berada di bawah pengaturan dan kekuasaan-Nya, bahkan berhala yang mereka sembah pun mengakui bahwa sesungguhnya mereka berada di bawah kepemilikan dan pengaturan-Nya "

ABD AN NABI: " perkataan ini berbahaya dan aneh , mana dalilnya ?

ABDULLAH :"dalilnya banyak sekali diantaranya firman Allah Ta'alaa:



{ قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أَمَّنْ يَمْلِكُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَمَنْ يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَمَنْ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ فَسَيَقُولُونَ اللَّهُ فَقُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ (31) }

Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah: "Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)? ( QS yunus 10:31).

Firman Allah ta'alaa:

}قُلْ لِمَنِ الْأَرْضُ وَمَنْ فِيهَا إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (84) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (85) قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ (86) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ أَفَلَا تَتَّقُونَ (87) قُلْ مَنْ بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ يُجِيرُ وَلَا يُجَارُ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (88) سَيَقُولُونَ لِلَّهِ قُلْ فَأَنَّى تُسْحَرُونَ (89) {

84. Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?"85. Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?"86. Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar?"87. Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." atakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?"88. Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab) -Nya, jika kamu mengetahui?"89. Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu? (QS Al Mukminuun23:84-89)

orang-orang musrik dulu bertalbiyyah dalam melaksanakan haji dengan berkata:

لبيك اللهم لبيك لبيك لا شريك لك الا شركا هو لك تملكه و ماملك

kami sambut pangilan-MU ya Allah, kami sambut pangilan-MU , kami sambut pangilan-MU, tiada sekutu bagimu kecuali satu sekutu untuk-MU Engkau memilikinya dan apa yang di milikinya.

pengakuan orang musrik Quraish bahwa Allah lah yang mengatur alam semesta atau yang dikenal dengan tauhid RUBUBIYYAH , tidak menjadikan mereka masuk islam, dan juga pengakuan mereka bahwa yang mereka tuju adalah para malaikat, para nabi dan para wali, menginginkan syafa'at mereka dan supaya bisa mendekatkan diri kepada Allah dengan cara tersebut perbuatan itulah yang menjadikan darah & harta mereka halal ( karena kafir pent.), maka dari itu wajib hukumnya berdoa, nadzar, sembelihan, dan minta tolong serta seluruh jenis ibadah hanya di tujukan hanya kepada Allah.


C. TAUHID ULUHIYYAH POKOK DAKWAH PARA RASUL

ABD AN NABI: "apabila Tauhid itu bukan sekedar mengakui adanya Allah, dan pengaturan-Nya terhadap alam semesta ini, seperti yang kamu katakan, jadi apakah tauhid itu ?"

ABDULLAH :"Tauhid yang karenannya di utus para Rasul, dan orang musrik enggan untuk mengakuinya adalah " PENGESAAN ALLAH DALAM IBADAH" oleh karena itu, sesuatu dari jenis ibadah tidka boleh di tujukan kecuali hanya untuk Allah seperti : doa, nadzar, sembelihan, istighotsah, minta pertolongan, dan lainya, Tauhid inilah pengertian dari kalimat : laa ilaaha illa allahu , karena pengertian tuhan bagi orang musrik Quraish itu adalah yang di tujukan kepadanya ibadah-ibadah ini, baik itu malaikat, nabi, wali, pepohonan, kuburan, atau jin, atau mereka tidak bermaksud dengan tuhan itu adalah :Sang Pencipta, Sang Pemebri Rizki, atau Sang Pengatur, karena mereka tahu bahwasanya semua itu adalah milik ( haq ) Allah semata, yang disebutkan diatas, lantas Nabi Muhammad SAW mendatanggi mereka dan mengajak mereka kepada kalimat at tauhid " laa ilaha illa allah" untuk menerapkan maknanya bukan sekedar mengucapkannya saja .

ABD AN NABI: " Seakan-akan engkau ingin mengatakan bahwa orang musrik quraish lebih, mengetahui makna la illaha illa Allah, dari pada kebanyakan kaum muslimin pada zaman kita sekarang ini ".

ABDULLAH :" ya itulah realita yang amat menyedihkan, orang-orang kafir dan bodoh mengetahui bahwa maksud Nabi Muhammad SAW dengan kalimat ini adalah mengesakan Allah dengan ibadah, dan mengingkari sesuatu yang di tujukan iabdah kepadanya selain Allah, serta berlepas diri darinya, buktinya tatkala beliau mengatakan kepada mereka ucapkanlah : laa ilaha illa Allah, mereka menjawab:

{ أَجَعَلَ الْآَلِهَةَ إِلَهًا وَاحِدًا إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ (5)}

Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan ( QS shood 38:5).

mereka berakata demikian meskipun menyakini bahwa Allah lah yang mengatur alam semesta ini .

apabila orang yang bodoh dari kalangan orang kafir mengetahui itu, maka lebih mengherankan jika seorang yang mengaku islam, tetapi tidak mengetahui penafsiran kalimat at tauhid, sepeti yang diketahui oleh orang-orang bodoh dari kalangan orang kafir bahkan ia mengira bahwasanya hal itu hanya sebatas mengucapkan huruf-hurufnya saja, tanpa harus menyakini maknanya dalam hati, dan yang pintar dari mereka mengira bahwa maknanya adalah : " tidak yang menciptakan, tidak ada yang memberi rizki dan tidak ada yang mengatur segala urusan selain Allah" , maka tidak ada kebaikan sama sekali pada diri orang-orang yang mengaku beragama islam, sedangkan orang yang paling bodoh dari kalangan kafir Quraish lebih mengetahui akan makna:laa ilaha illa allah daripada mereka.



D. TERMASUK SARANA KESYIRIKAN MENJADIKAN PARA NABI, MALAIKAT & WALI-WALI ALLAH SEBAGAI PERANTARA DALAM BERIBADAH .

ABD AN NABI: " akan tetapi saya tidak mensyekutukan Allah, bahkan saya bersaksi bahwasanya tidak ada yang mencipta, memberi rizki, mendatangkan manfaat, dan menimpakan bahaya kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya dan bahwasanya nabi Muhammad SAW tidak memiliki kesanggupan untuk memberi manfaat dan menimpakan bahaya bagi diri sendiri, apalagi Ali, Al Husain, Abdul Qadir, dan lainya, akan tetapi saya ini orang yang berdosa, dan orang-orang shaleh memeiliki kehormatan disisi Allah SWT, jadi saya meminta kepada mereka ( menjadi perantara pent.) agar memberiku syafaat dengan kedudukannya di sisi Allah SWT.

ABDULLAH :" aku jawab perkataanmu dengan apa yang telah aku sampaikan yaitu : orang yang diperangi Rasulullah SAW mengakui apa yang telah engkau sampaikan tadi, mengakui bahwa berhala mereka itu tidak bisa mengatur apa-apa, yang mereka inginkan hanyalah kedudukan dan syafaat mereka, sebagaimana yang telah kita buktikan hal itu dari Al Qur'an.

ABD AN NABI: "akan tetapi ayat-ayat ini turun pada orang-orang yang beribadah kepada berhala, bagaimana munkin anda menjadikan para nabi dan orang-orang shaleh seperti berhala ? "

ABDULLAH :"tadi telah kita sepakati bahwa sebagian berhala ini diberi nama dengan nama-nama para orang shaleh, sebagaimana yang terjadi pada masa nabi Nuh AS, dan bahwa orang kafir tidak pernah mengiginkan dari semua itu kecuali syafa'at disisi Allah, dikarenakan yang mereka sembah itu mempunyai kedudukan di sisi-Nya , Allah telah berfirman :

{ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى }

Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya" ( QS Az zumar 39:3).

adapun perkataan anda : "bagaimana munkin engkau jadikan para nabi & wali sebagai patung ?" kami katakan : " sesungguhnya orang kafir yang di utus kepada mereka Nabi Muhammad SAW, diantara mereka ada yang menyeru para wali, sebagaimana firman Allah ta'alaa:

{ أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا (57 }

Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat (kepada Allah) dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang (harus) ditakuti ( QS Al Isra'17:57 ).

dan diantara mereka ada yang menyeru nabi Isa As dan Ibunya ( maryam ), sebagaimana firman Allah ta'alaa :

{ وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ}

Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai Isa putra Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?" ( QS Al Maidah 5:116 ).

diantara mereka ada yang menyeru para malaikat, sebagiaman firman Allah ta'alaa :

{ وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ يَقُولُ لِلْمَلَائِكَةِ أَهَؤُلَاءِ إِيَّاكُمْ كَانُوا يَعْبُدُونَ (40) }

Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat: "Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu?"( QS saba'34:40 ).

cobalah renungkan ayat-ayat diatas, Allah telah mengkafirkan orang yang mendatangi berhala-berhala, dan juga Allah telah mengkafirkan orang yang mendatangi orang shaleh, para nabi, malaikat, dan wali-wali untuk menyembah mereka, kedua-duanya sama, begitu juga rasulullah SAW memerangi mereka dan tidak membedakan antara satu dengan yang lainya dalam hal ini.

E. DIANTARA JENIS-JENIS IBADAH KHUSUS BAGI ALLAH SEMATA

ABD AN NABI: " namun mereka orang kafir menginginkan manfaat sedangkan saya bersaksi bahwasanya Allah–lah yang mendatangkan manfaat, menimpakan bahaya dan yang mengatur, dan aku tidak menginginkan semua itu kecuali dari Allah, sementara orang shaleh tidak mempunyai sedikitpun hak dalam hal ini, tetapi saya mendatangi mereka hanya untuk mengharapkan syafaat mereka disisi Allah.

ABDULLAH :"perkataanmu ini sebenarnya sama dengan perkataan orang kafir, persis sekali, sebagaimana firman Allah ta'alaa:

{ وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ}

Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudaratan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafaat kepada kami di sisi Allah" ( QS yunus 10:18 ).

ABD AN NABI: " akan tetapi saya tidak beribadah kecuali kepada Allah, adapun berlindung dan berdo'a kepada mereka ( para nabi, malaikat & para wali pent.) bukanlah ibadah.

ABDULLAH :" saya mau tanya : "apakah anda mengakui bahwa Allah ta'alaa telah mewajibkan untuk memurnikan ibadah hanya untuk-Nya semata , dan ini adalah hak Allah semata yang mesti engkau penuhi ?! Allah ta'alaa telah berfirman:

{ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ}

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus (QS Al Bayyinah98:5).

ABD AN NABI: " memang Allah telah mewajibkannya kepadaku.

ABDULLAH :" Tolong jelaskan kepadaku, hal yang telah Allah wajibkan kepadamu ini ?! "

ABD AN NABI: " Saya tidak mengerti apa yang anda maksudkan dengan pertanyaan ini tolong anda jelaskan ?!"

ABDULLAH :"dengarkan baik-baik agar saya menerangkannya kepadamu " Allah berfirman :

{ ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ (55)}

Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas ( QS Al A'raf 7:55 ).

Apakah berdo'a itu adalah ibadah kepada Allah atau bukan ?

ABD AN NABI: " Benar, berdo'a itu adalah sumber ibadah, seperti dlaam sebuah hadist shahih:

{ الدعاء هو العبادة ( رواه أحمدو أبو داود )}

" doa itu adalah ibadah " ( HR ahmad & abu dawud ) .

ABDULLAH :"Selagi anda mengakui bahwa do'a itu adalah suatu ibadah kepada Allah, lantas anda berdo'a kepada Allah siang dan malam karena rasa takut ( dari azab-Nya) dan rasa harap agar keperluan anda di penuhi, kemudian anda berdo'a juga kepada seaorang nabi, malaikat atau orang shaleh yang berada dalam kuburannya untuk keperluan yang sama, apakah anda telah mempersekutukan Allah dalam ibadah ini atau tidak ?"

ABD AN NABI: " Ya, aku telah mempersekutukan-Nya, dan ini adalah perkataan yang benar dan jelas."

ABDULLAH :" Ini contoh lain, apabila anda mengetahui firman Allah ta'alaa:

}فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) {

Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkorbanlah ( QS Al Kautsar 108:2 ).

lalu mentaati perintah Allah ini dengan menyembelih untuk-Nya, apakah sembelihanmu merupakan ibadah kepada Allah atau bukan ?

ABD AN NABI: " Ya, ini merupakan ibadah."

ABDULLAH :" jika anda menyembelihnya untuk seorang makhluq seperti nabi, jin, atau yang lainya bersama Allah, apakah anda mempersekutukan Allah dengan yang lain-Nya dalam ibadah ini ?

ABD AN NABI: "ya, ini jelas-jelas syirik, tidak diragukan lagi."

ABDULLAH :"saya telah memberimu contoh dengan do'a dan sembelihan, karena do'a adalah jenis ibadah ucapan yang paling dikuatkan dan sembelihan adalah jenis ibadah perbuatan yang paling dikukuhkan, ibadah ini bukan hanya sebatas dua jenis ini saja, tetapi lebih umum, termasuk didalamnya : nadzah, sumpah, minta perlindungan, minta tolong, dan lain-lainya, namun orang-orang musyrik yang diturunkan Al Qur'an kepada mereka, apakah dulu mereka beribadah kepada malaikat, orang shaleh,berhala, latta uzza dan lainya ?

ABD AN NABI: "ya, mereka melakukan itu."

ABDULLAH :" apakah mereka beribadah kepada semua itu hanya dalam perkara do'a, sembelihan, meminta perlindungan, meminta pertolongan, dan berlindung saja ? kalau tidak demikian, maka mereka itu telah mengakui bahwsanya mereka itu adalah hamba Allah, berada di bawah kekuasaan-Nya, dan mengakui bahwa Allah-lah yang mengatur segala urusan, namun berdo'a dan berlindung kepada semua itu, karena kehormatan dan syafa'at , hal ini nyata sekali ( sebagaimana yang dilakukan sebagian orang-orang muslim di negeri kita pent.).


F . MILIK ALLAH–LAH SYAFA'AT ITU, DAN DIBERIKAN KEPADA ORANG YANG DI RIDHOINYA.

ABD AN NABI: " wahai Abdullah, apakah anda mengingkari syafa'at Rasulullah SAW, dan berlepas diri dari syafa'at tersebut ?

ABDULLAH :" tidak saya tidak mengingkarinya, juga tidak berlepas diri darinya, bahkan beliau – aku tebus beliau dengan ibu dan bapakku- adalah yang memberi syafa'at dan yang diberi idzin untuk memberikan syafa'at shallallahu 'alaihi wa sallam, saya mengharapkan syafa'atnya namun demikian syafa'at itu semuanya adalah milik Allah , sebagaimana firman Allah :

{ قُلْ لِلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعًا}

Katakanlah: "Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya ( Qs Az Zumar39:44 ).

dan syafa'at itu tidak berlaku kecuali setelah idzin Allah , sebagiaman firman Allah ta'alaa:

{ وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَى }

dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhai Allah ( Qs Al Anbiya'21:28) .

dan Allah tidak akan menridhoi kecuali at tauhid, sebagaimana firman Allah :

{ وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ (85)}

"Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi (QS Ali Imran 3:85 ).

Apabila syafa'at itu semuanya milik Allah ta'alaa dan tidak diberikan kecuali setelah ada idzin-Nya, juga Nabi Muhammad SAW atau lainya tidak bisa memberikan syafa'at kepada seseorang sehingga Allah mengidzinkanya, dan Allah tidak memberi idzin kecuali hanya untuk pelaku at tauhid, dengan demikian, jelas sudah bahwa syafa'at itu semuanya milik Allah, maka dari itu aku akan memintanya dari Allah, dan aku katakan : Ya Allah, janganlah engkau haramkan aku untuk mendapatkan syafa'atnya, ya Allah idzinkanlah dia memberikan syafaat kepadaku, dan semisalnya."

ABD AN NABI: " Kita telah sepakat, bahwasanya tidak boleh meminta sesuatu kepada seseorang yang tidak memilikinya, adapun Nabi Muhammad SAW, Allah telah memberinya syafa'at, oleh karena itu, beliau telah memilikinya, maka aku boleh meminta kepada beliau apa yang dia miliki, hal itu bukan syirik.

ABDULLAH :" Ya ini perkataan yang benar kalau sekiranya saja Allah tidak melarangmu Allah telah berfirman :

{ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا (18)}

Maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di samping (menyembah) Allah ( QS Aj Jin72:18 ).

Meminta syafa'at sama dengan berdo'a, dan yang memberikan syafa'at kepada Nabi Muhammad SAW adalah Allah ta'alaa dan Dia jugalah yang yang melarangmu untuk meminta syafa'at dari siapapun juga dari selain-Nya, syafa'at juga diberikan kepada selain Nabi Muhammad SAW, dalam riwayat yang shahih para malaikat memberiakn syafa'at kepada, anak-anak kecil yang meninggal dunia sebelum akil baligh, dan para wali juga memberikn syafa'at, apakah anda akan mengatakan : sesungguhnya Allah telah memberikan syafa'at kepada mereka, lantas aku akan memintanya kepada mereka, jika anda mengatakan hal ini, maka anda kembali beribadah kepada orang shaleh sebagaimana yang Allah sebutkan dalam Al qur'an, dan jika anda mengatakan : tidak, maka perkataan anda yaitu ( Allah telah memberikan syafa'at dan aku meminta kepadanya bagian apa yang telah diberikan kepadanya) tidak lah benar.

ABD AN NABI: " tapi saya tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatau apapun, dan berlindung kepada orang shaleh yang sudah mati bukanlah syirik.

ABDULLAH :" apakah anda menyakini dan mengakui bahwa Allah mengharamkan syirik lebih besar dari pada zina, dan Allah tidak akan mengampuninya?". ( Sebagaimana firmannya , pent .)

{ إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ}

Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.( QS An nisa' 4:116 ) .

ABD AN NABI: " Ya saya mengakui ini, dan itu jelas sekali dalam firman Allah."

H. HAKEKAT SYIRIK & KEKUFURAN

ABDULLAH :" sekarang anda telah menafikan perbuatan syirik yang telah Allah haramkan dari dirimu bisakan anda menjelaskan kepadaku, mempersekutukan Allah yang mana yang anda telah terjatuh kedalamnya, dan anda telah menafikannya dari diri anda ?"

ABD AN NABI: " Syirik itu adalah beribadah kepada patung, menghadap, meminta, dan takut kepadanya."

ABDULLAH :" apakah maksudnya beribadah kepada patung ? apakah anda mengira bahwa orang-orang kafir Quraish menyakini bahwa kayu-kayuan, bebatuan itu bisa menciptakan, memberi rizki, dan mengatur urusan orang yang berdo'a kepada-Nya ? mereka sama sekali tidak menyakini itu, seperti yang telah saya katakan kepadamu.

ABD AN NABI: "saya juga tidak menyakini hal itu, akan tetapi orang yang mendatangi kayu, batu, bangunan diatas kubur, atau yang lainnya, menyerunya & menyembelih untuknya, dia berkata : " hal ini akan mendekatkan kami kepada Allah sedekat-dekatnya, dan Allah akan menjauhkan kami dari bahaya karena berkahnya, itulah yang saya maksud beribadah kepada patung."

ABDULLAH :"anda benar, akan tetapi inilah perbuatan kalian pada bebatuan, bangunan-bangunan, dan kubah yang ada diatas kuburan, atau yang lainya, juga anda katakan: syirik adalah beribadah kepada patung, apakah maksudmu bahwa syirik itu di khususkan kepada orang yang melakukan hal itu saja ? apadapun bersandar diri kepada orang shaleh yang telah tiada, dan berdo'a kepadanya tidak di kategorikan syirik?"

ABD AN NABI: " iya inilah yang saya maksudkan."

ABDULLAH :" jadi dimana posisi anda dari ayat-ayat yang banyak Allah sebutkan didalamnya tentang haramnya bersandar kepada para nabi, dan orang shaleh serta bangantung kepada malaikat ataupun yang lainnya, dan tentang kufurnya orang yang melakukan hal tersebut? seperti yang telah saya sebutkan dan tunjukan dalil-dalilnya kepada anda."

ABD AN NABI: " akan tetapi orang yang berdo'a kepada para malaikat, dan para nabi tidak menjadi kafir karena hal itu, mereka menjadi kafir karena mengatakan : " sesungguhnya para malaikat itu adalah anak perempuan Allah, dan Al Masih ( nabi isa AS ) adalah anak Allah , sedangkan kita tidak mengatakan : Abdul Qadir Jaelani anak Allah, dan juga tidak mengatakan : Zaenab anak perempauan Allah.

ABDULLAH :" menisbatkan anak kepada Allah adalah kekufuran tersendiri , Allah berfirman:

{ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) }

1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu 3. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan ( QS Al Ikhlash 112:1-3 ).

Kata-kata AHAD ( Yang Maha Esa ) artinya : tiada tandingan baginya, dan AS SHOMAD artinya : Yang Dituju untuk dimintai segala kebutuhan.

siapa saja mengingkari hal ini, maka dia kafir, meskipun tidak pernah mengingkari akhir surat itu, Allah ta'alaa telah berfirman :

{ مَا اتَّخَذَ اللَّهُ مِنْ وَلَدٍ وَمَا كَانَ مَعَهُ مِنْ إِلَهٍ إِذًا لَذَهَبَ كُلُّ إِلَهٍ بِمَا خَلَقَ وَلَعَلَا بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يَصِفُونَ (91)}

Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan (yang lain) beserta-Nya, kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu ( QS Al Mukminun 23:91).

jadi bedakan antara kekufuran itu, dalil lain dalam hal ini, orang-orang yang kafir karena berdoa kepada berhala latha, meskipun asalnya dia adalah orang yang shaleh, namun mereka tidak menjadikannya sebagai anak Allah, begitu pula orang-orang yang kafir karen beribadah kepada jin , mereka tidak menjadikan jin itu sebagai anak Allah, keempat madzhab menyebutkan dalam bab pembahasan ini ( hukum orang murtad), seorang muslim apabila beranggapan bahwa Allah itu memiliki anak maka dia menjadi murtad, jika dia mempersekutukan Allah maka dia menjadi murtad pula, mereka semua membedakan antara kedua jenis ini.

ABD AN NABI: " Akan tetapi Allah ta'alaa berfirman:

{ أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62) }

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.( QS Yunus10:62 ).

ABDULLAH :"Kita menyakini kebenaran hal itu, dan kita juga berpendapat demikian akan tetapi ibadah tidak kita tujukan kepada mereka, kita tidak mengingkari kecuali beribadah kepada mereka bersama Allah , dan mempersekutukan mereka dengan-Nya, adapun selain dari yang demikian itu, kewajiban kita mencintai mereka, mengikuti dan mengakui karamah mereka, tidak ada yang memungkiri karamah para wali kecuali ahlul bid'ah, agama Allah adalah penengah antara dua sisi, petunjuk diantara dua kesesatan, dan kebenaran antara dua kebatilan.



I. TERMASUK KEKUFURAN ADALAH MENGINGKARI & MENDUSTAKAN SEBAGIAN AJARAN & SYARIAT ISLAM.

ABD AN NABI: "Orang-orang yang diturunkan Al Qur'an kepada mereka, menolak untuk mengakui bahwa tidak ada tuhan yang haq kecuali Allah, mereka mendustakan nabi Muhammad SAW dan mengingkarai adanya kebangkitan, mendustakan Al Qur'an dan menjadikannya sebagai sihir, sedangkan kami bersaksi bahwasnya tidak ada tuhan kecuali Allah dan Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah, kami membenarkan Al Qur'an, beriman kepada haari kebangkitan ( di akherat ), sholat dan puasa, bagaimana munkin anda menyamakan kami dengan mereka ?"

ABDULLAH :" namun semua ulama'sepakat : apabila seseorang mempercayai Rasulullah SAW pada suatu hal dan mendustakan pada hal yang lainnya maka dia itu kafir, dan tidak masuk Islam , begitu pula jika dia beriman kepada sebagian Al Qur'an dan mengingkari pada sebagian yang lain, seperti orang yang mengakui tauhid tetapi mengingkari kewajiban shalat, atau mengakui tauhid dan kewajiban shalat tetapi mengingkari kewajiban zakat seperti yang di perangi oleh khalifah abu bakar pent.) atau mengakui semua itu akan tetapi mengingkari kewajiban puasa, atau mengakui semua itu tetapi mengingkari kewajiban haji, ketika pada zaman Rasulullah SAW segelintir orang tidak mau tunduk untuk melaksanakan ibadah haji, maka Allah menurunkan firman-Nya tentang mereka :

{ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ (97)}

mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam ( QS Ali imran 3:97 ).

Apabila dia mengingkari adanya hari kebangkitan, maka dia kafir secara ijma', oelh karena itu dalam AlQur'an Allah menjelaskan dengan terang, bahwa siapa saja beriman dengan sebagian dan kafir dengan sebagian yang lainya maka dia benar-benar kafir, Allah ta'alaa telah memerintahkan untuk mengambil ajaran islam secara keseluruhan, siapa saja mengambil sesuatu dan meninggalkan (mengingkari pent.) sesuatu yang lainnya maka sungguh dia telah kafir, apakah anda mengakui bahwasanya orang yang beriman dengan sebagian dan meningalkan ( mengingkari pent.) sebagian yang lainya adalah kafir ?"

ABD AN NABI: " Ya saya mengakui itu, dan ini jelas sekali didalam Al Qur'an Al Kariem.

ABDULLAH :" jika anda mengakui bahwa orang yang mempercayai Rasulullah SAW dalam suatu hal dan mengingkari kewajiban shalat, atau mengakui semuanya kecuali hari berbangkit, maka dia kafir, darah dan hartanya halal berdsarkan ijma' semua madhab, dan Al Qur'an telah mengatakannya seperti yang diutarakan tadi, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tauhid itu kewajiban yang paling besar yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, tauhid lebih agung dari pada shalat, zakat dan haji, jadi bagaimana munkin seseorang mengingkari salah satu dari perkara-perkara ini menjadi kafir, meskipun dia menjalankan semua apa yang dibawa Rasulullah SAW, lalu apabila dia mengingkari tauhid yang merupakan agama seluruh nabi dia tidak menjadi kafir ? Maha Suci Allah betapa anehnya kebodohan in.

Coba perhatikan shahabat-shahabat Rasulullah SAW tatkala mereka memerangi bani hanifah di yamamah ( pengikut nabi palsu Musilamah al kadhab pent.), mereka yang diperangi itu sudah masuk islam bersama nabi muhammad SAW, mereka bersaksi bahwasnya tiada tuhan yang haq kecuali Allah, dan nabi muhammad itu utusan Allah, dan mereka juga melaksanakan shalat, dan mengumandangakan adzan.

ABD AN NABI: " Akan tetapi mereka bersaksi bahwa Musailamah adalah seorang nabi dan kami mengatakan : tidak ada nabi setelah Nabi Muhammad SAW.

ABDULLAH :" Akan tetapi kalian mengangkat imam Ali , abdul Qadir atau yang lainya dari kalangan Nabi dan malaikat kepada tingkatan Penguasa langit dan bumi, apabila mengangkat derajat seseorang ketingkatan kenabian menjadi kafir, harta dan darahnya menjadi halal, syahadatnya serta sholatnyapun tidak bisa menolongnya, maka orang yang mengangkat seseorang makhluq setara dengan Allah lebih kafir lagi, begitu juga orang-orang yang dibakar oleh Imam Ali RA dengan api, kesemuanya mengakui beragama islam, semuanya adalah pengikut Imam Ali dan belajar dari para shahabat nabi, akan tetapi mereka berkeyakinan kepada Imam Ali RA seperti keyakinan kalian kepada Abdul Qadir Jaelani, dan yang lainya, bagiamana para shahabat sepakat untuk membunuh dan mengkafirkan mereka ? Apakah anda mengira bahwa para shahabat itu telah mengkafirkan orang-orang muslim ? atau anda mengira bahwa berkeyakinan kepada seorang sayyid dan semisalnya tidak membahayakan Aqidah anda, dan berkeyakinan kepada Ali menjadi kafir ?

J. TERMASUK KEKUFURAN ADALAH BERMAIN-MAIN ( ISTIHZA' ) KEPADA ALLAH, RASULULLAH & AL QUR'AN SERTA SYARIAT ISLAM.

Dikatakan juga : Apabila orang-orang yang terdahulu tidak dikafirkan kecuali Karena mereka menggabungkan antara syirik dan pendustaan kepada Rasulullah SAW dan Al Qur'an, dan juga mengingkari hari kebangkitan dn lainnya, lantas apa maksud dari bab bahasan yang disebutkan oleh ulama setiap madzhab " BAB HUKUM MURTAD " yaitu orang islam yang kafir setelah islam, kemudian mereka menyebutkan banyak hal, setiap jenis dari hal itu bisa mengkafirkan, dan menjadikan halal darah seseorang dn hartanya, sampai-sampai mereka menyebutkan hal-hal yang sepele bagi orang yang mengerjakannya, seperti ucapan kebencian kepada Allah, diucapkannya dengan lisan tanpa meyakininya dalam hati, ia mengucapkannya sambil bercanda dan main-main begitu juga seperti orang-orang yang disebutkan Allah dalam firmanNya :

{ وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآَيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ (65) لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ }

Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" 66. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. ( QS At Taubah 9:65-66 ).

Mereka yang dikatakan Allah secara terang-terangan kafir setelah beriman dalam ayat tersebut diatas adalah orang-orang yang bersama RAsulullah SAW ketika perang tabuk, mereka mengatakan suatu kalimat, disebutkan bahwa mereka mengucapkannya sambil bercanda.

Dikatakan juga " apa yang di kisahkan Allah tentang bani Israel dalam Al Qur'an dengan segala keislaman, pengetahuan, dan keshalehan yang mereka miliki, mereka berkata kepada Nabi Musa AS :"buatkanlah untuk kami sembahan" dan juga perkataan beberapa shahabat Nabi : " jadikanlah untuk kami pohon untuk megantungkan senjata ( agar dapat berkah ), maka RAsulullah SAW bersumpah bahwa perkataan ini sama dengan perkataan bani Israel kepada Nabi Musa AS :

{ قَالُوا يَا مُوسَى اجْعَلْ لَنَا إِلَهًا كَمَا لَهُمْ آَلِهَةٌ}

"Bani Israel berkata: "Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)" ( QS Al a'raaf 7:138 ).

ABD AN NABI: " Akan tetapi Bani Israel dan orang yang memohon kepada Nabi Muhammad SAW agar dibuatkan Dzatu anwath( pohon untuk mengantungkan senjata pent .) tidka dikafirkan karena itu.

ABDULLAH :" jawabanya bahwa Bani Israel dan orang yang memohon kepada Nabi Muhammad SAW belum melakukannya, seandainya saja Bani Israel melakukan hal itu mereka menjadi kafir, dan juga orang-orang yang dilarang oleh Rasulullah SAW jika mereka tidak menta'ati beliau dan membuat Dzatu anwath ( pohon untuk mengantungkan senjata pent .) setelah larangan beliau pastilah mereka menajdi kafir.

ABD AN NABI: "tetapi saya punya permasalahan lain yaitu kisah Usamah bin Zaid tatkala beliau membunuh orang yang mengucapkan "laa ilaha illa allah" Nabi Muhammad SAW mengingkarinya,beliau berkata : " Wahai usamah, apakah engkau membunuhnya setealah mengatakan "laa ilaha illa allah"? dan sabda Rasulullah SAW yang lainya: " Saya di perintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengatakan "laa ilaha illa allah"? bagiamana cara memadukan antara apa yang anda katakan dengan kedua hadist diatas ? tolong terangkan kepadaku semoga Allah memberimu petunjuk ."

ABDULLAH :" kita harus tahu bahwa Nabi telah memerangi orang yahudi , dan menjadikan mereka sebagai budak, sedangkan mereka mengatakan "laa ilaha illa allah" , begitu pula para sahabat nabi memerangi bani Hanifah sdangkan mereka juga mengatakan "laa ilaha illa allah" dannabi Muhammad utusan Allah, dn mereka juga berpuasa, begitu juga halnya dengan orang-orang yang dibakar oleh Imam Ali bin Abi Thalib RA.

Anda mengakui bahwa orang yang mengingkari hari kebangkitan adalah kafir, dan halal dibunuh, meskipun ia mengatakan : "laa ilaha illa allah" , juga mengakui bahwa siapa saja yang mengingkari salah satu rukun islam maka ia kafir dan dibunuh meskipun mengatakan syahadat. Jadi bagiamana munkin kalimat syahadat itu tidak bermanfaat baginya apabila dia mengingkari salah satu furu' ( cabang ), akan tetapi bermanfaat baginya apabila ia mengingkari

Tauhid yang merupakan pokok ( sendi ) agama para rasul? Munkin anda belum pahan makna hadist-hadist ini.

Adapun hadistnya Usamah bin zaid, sesungguhnya dia membunuh seseorang yang mengaku masuk islam, karean dia mengira bahwasanya orang itu tidaklah mengucapkan kalimat syahadat kecuali karena dia khawatir terhadap darah dan hartanya, seseorang yang mangaku islam tidak boleh diapa-apakan sampai tampak jelas dari dirinya sesuatu yang bertentangan dengan hal itu, Allah terlah berfirman :

{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا ضَرَبْتُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَتَبَيَّنُوا }

" Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah ( QS An nisa'4:94 ).

Artinya : hati-hatilah dalam menentukan. Ayat diatas menunjukkan sikap nemahan diri, dan berhati-hati, jika tampak jelas setelah itu, maka sesuatu yang bertentangan dengan islam, maka dia harus dibunuh, karena Allah berfirman : " TELITILAH " , seandainya dia tidak dibunuh jika mengucapkannya, maka tidak ada artinya untuk bersikap hati-hati.

Begitu juga dengan hadist lainya, artinya : sama seperti yang telah kita sebutkan, bahwa orang yang memperlihatkan tauhid dan keislaman nya, maka harus dilindungi, kecuali jik sudah jelas darinya sesuatu yang bertentangan dengan itu, dalilnya adalah bahwa Rasulullah SAW bersabda: " apakah engaku membunuhnya setelah dia mengatakan ( laa ilaha illa allah )?" dan beliau bersabda : " aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mengatakan "laa ilaha illa allah", beliau juga bersabda tentang khawarij,: " dimana pun kalian menjumpai mereka, maka bunuhlah mereka," padahal mereka adalah orang yang paling banyak beribadah dan bertahlil, sampai-sampai para shahabat merasa rendah diri saat melihat ibadah mereka, merekapun beribadah ilmu dari para shahabat, namun kalimat laa ilaha illa allah tidka bisa melindungi mereka dari pembunuhan, begitu juga ibadah yang banyak, dan juga pengakuan sebagai oang islam, karena sesuatu yang bertentangan dengan syari'at tampak jelas pada diri mereka.



K. HAKEKAT ISTIGHOTSAH ( MINTA PERTOLONGAN )

ABD AN NABI: " Apa komentarmu tentang hadist Nabi SAW yang shahih, bahwa pada hari kiamat manusia akan meminta pertolongan kepada Nabi Adam AS, kemudian kepada Nabi Nuh AS, kemudian kepada Nabi Ibrahim AS, kemudian kepad Nabi Musa AS, kemudian kepada Nabi Isa AS, tetapi para nabi yang di mintai itu tidak bisa memberikan pertolongan, sampai berakhir pada Nabi Muhammad SAW , ini menunjukkan bahwa istighotsah ( minta tolong ) kepada selain Allah bukan syirik.

ABDULLAH :" Anda keliru terhadap hakekat masalah tersebut, kita tidak mengingkari istighotsah kepada makhluq yang masih hidup dan hadir di hadapannya dalam hal-hal yang disangupinya / mampu memberikannya, sebagiamana firman Allah ta'alaa :

{ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِي مِنْ شِيعَتِهِ عَلَى الَّذِي مِنْ عَدُوِّهِ}

Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya ( QS Al Qashash 28:15 ).

Sama seperti seseorang minta tolong kepada kawan-kawanya baik dalam berperang atau lainya dalam perkara-perkara yang mampu dilakukannya, kita mengingkari istighotsah dalam hal ibadah yang kalian lakukan pada kuburan para wali atau saat mereka tidak dihadapan kalian dalam perkara-perkara yang tidak ada yang mampu melakukannya kecuali Allah ta'alaa. Adapun pada hari kiamat manusia ber-istighotsah kepada para nabi, agar para nabi berdo'a kepada Allah supaya segera menghisab manusia, sehingga penduduk surga dapat beristirahat dari kesusahan situasi pada waktu itu, Perbuatan seperti itu boloh dilakukan di dunia dan akherat, dengan cara anda mendatangi orang yang shaleh, duduk di hadapanya dan dia mendengar ucapan anda, lantas anda katakan kepadanya : " Do'akanlah aku kepad Allah " sebagaimana sahabat Nabi SAW meminta kepada beliau semasa beliau hidup, adapun setelah beliau meninggal sama sekali tidak boleh, karena itu mereka ( para shahabat pent.) tidak meminta kepada beliau kepada kuburanya, bahkan para salaf mengingkari orang yang sengaja berdo'a kepada Allah pada kuburan beliau.

ABD AN NABI: " Apakah komentarmu tentang nabi Ibarahim tatkala dia di lempar kedalam kobaran api, kemudian malaikat Jibril menghadangnya diatas udara seraya berkata :" apakah kamu punya keperluan ?" Ibrahim berkata : " adapun kepadamu, tidak " kalau seandainya ber-

istighotsah kepada jibril syirik tentu malaikat jibril tidak menawarkannya kepada nabi Ibrahim."

ABDULLAH :" Ini adalah syubhat yang sama dengan syubhat yang pertama, Riwayat ini tidka shahih, kalaulah kita anggap riwayat ini adalah benar maka sesungguhnya Jibril menawarakan kepada Nabi Ibrahim AS untuk memberikan manfaat kepadanya dengan hal yang dia sangup untuk melakukannya, hal ini sebagiamana firman Allah ta'alaa :

{ عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَى (5)}

yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat ( QS An Najm 53:5 ).

Sekiranya Allah mengijinkan malaikat Jibril untuk mengambil api nabi Ibrahim, dan benda-benda yang ada di sekitarnya berupa bumi dan gunung, lantas melemparnya ketimur ataupun kebarat,maka hal ini mampu dilakukan oleh malaikat Jibril , hal ini seperti orang kaya yang menawarkan kepada orang miskin yang membutuhkan pinjaman harta, untuk memenuhi kebutuhannya, lantas orang itu menolaknya & bersabar sampai Allah memberinya rizki, tanpa adanya pertolongan dari sesorangpun, jadi mana munkin hal ini di bandingkan dengan istighotsah dalam hal ibadah dan syirik yang anda ( masyarakat umum pent.) lakukan sekarang ini ?"



L. KESYIRIKAN ZAMAN SEKARANG LEBIH BESAR DARI PADA YANG TERJADI PADA ZAMAN RASULULLAH SAW .



Ketahuilah wahai saudarku sesungguhnya orang-orang terdahulu yang Nabi Muhammad SAW diutus ketenggah-tenggah mereka, tingkat kesyirikannya lebih ringan dari pada masyarakat zaman kita sekarang ini, karena tiga hal :

Pertama : mereka, orang terdahulu tidak mempersekutukan Allah dengan yang lain kecuali dalam kondisi sejahtera, adapun pada kondisi kesusahan, mereka memurnikan agama itu kepda Allah ta'alaa berdasrkan firman Allah :

{ فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ (65) }

Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah) ( QS AL 'ankabut 29:65 ).

{وَإِذَا غَشِيَهُمْ مَوْجٌ كَالظُّلَلِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ فَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمَا يَجْحَدُ بِآَيَاتِنَا إِلَّا كُلُّ خَتَّارٍ كَفُورٍ (32) }

Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami selain orang-orang yang tidak setia lagi ingkar. ( QS Luqman 31:32 ).

Orang musrik yang diperangi orlh Rasulullah SAW, berdoa kepada Allah dan kepada selain-Nya pada waktu dan kondisi sejahtera, adapun pada saat kesusahan mereka tidak berdoa kecuali kepada Allah semata, mereka lupa kepada para sayyid mereka, adapun orang musrik zaman kita sekarang ini, mereka menyeru kepada selain Allah pada kondisi sejahtera dan pada kondisi kesusahan, jika seseorang mereka mendapatkan kesulitan, mereka berkata : "Wahai rasulullah ?! " wahai Ali , wahai husain , dan lain-lainnya, dimanakah orang yang dapat memahami hal ini ?.

Kedua : Orang-orang yang terdahulu menyeru bersama Allah makhluq yang dekat dengan Allah,baik itu nabi, wali malaikat, atau paling tidak sebuah batu atau pohon yang menta'ati Allah dan tidak bermaksiat kepadaNya, sedangkan orang-orang pada jaman kita menyeru Allah bersama sekelompok manusia yang paling fasiq, yang berkeyakinan pada orang yang shaleh dan sesuatu yang tidak melakukan maksiyat seperti batu dan pohon lebih ringan dari pada yang berkeyakinan kepada orang-orang yang sudah jelas-jelas kefasikan dan kerusakan dirinya.

Ketiga : semua orang musrik pada jaman Nabi Muhammad SAW, kesyirikan mereka hanyalah pada tauhid uluhiyyah saja, bukan pada tauhid rububiyyah, berbeda dengan syiriknya ornag-orang yang datang belakangan, kebanyakan syirik mereka terjadi pada tauhiid rububiyyah, meskipun terjadi pada tauhid uluhiyyah juga, misalnya saja mereka menganggap bahwa alam ini adalah yang mengatur urusan semesta dalam hal menghidupkan, memetikan dan sebagianya.



M. IMAN DAN TAUHID HARUS DIUCAPKAN DENGAN LISAN & DIYAKINI DENGAN HARI & DIAMALKAN DENGAN ANGGOTA BADAN.

kiranya saya akan mengakhiri pembicaraan saya ini dengan menyinggung satu permasalahan besar yang anda pahami dengan apa yang telah disebutkan tadi, yaitu : bahwasanya tidak ada perbedaan bahwa tauhid itu haruslah dengan keyakinan hati, ucapan lisan, dan melakukan sebab dengan perbuatan anggota tubuh, apabila salah satu dari hal ini rusak maka seseorang itu tidak menjadi muslim , jika ia mengetahui tauhid, akan tetapi tidak mengamalkanya maka dia kafir yang keras kepala , seperti fir'aun dan iblis laknatullah alaihim.

Banyak sekali orang yang tergelincir dalam hal ini, mereka berkata : " ini benar, akan tetapi kita tidak mampu untuk melakukannya, penduduk negeri dan bangsa kami tidak memperbolehkan hal itu, kita harus meneyetujui dan menjadi penjilat bagi mereka, karena takut akan kejahatan mereka, orang yang rendah yang mengatakan hal itu tidak tahu bahwa mayoritas tokoh orang kafir mengetahui kebenaran ini, dan mereka sama sekali tidak meninggalkan nya kecuali karena adanya suatu alasan seperti firman Allah :

{ اشْتَرَوْا بِآَيَاتِ اللَّهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَصَدُّوا عَنْ سَبِيلِهِ إِنَّهُمْ سَاءَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (9) }

Mereka menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit, lalu mereka menghalangi (manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu ( QS At Taubah 9:9 ).

jika seseorang mengamalkan tauhid secara dhahir ( bentuknya saja ) akan tetapi tidak memahami dan menyakininya dengan hati maka dia itu adalah munafiq dan lebih jahat dari pada orang kafir yang murni, Allah ta'alaa telah berfirman:

{إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا (145) }

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka ( QS An Nisa'4:145 ).

permasalahan ini akan semakin jelas, jika anda merenungkannya pada ucapan manusia, anda melihat ada orang yang mengetahui kebenaran, akan tetapi tidak mengamalkannya karean takut keduniaanya menyusut seperti qorun ( milyuner dari kaumnya nabi musa pent.) , atau kedududkanya menajdi rendah sepeti hamman ( panglimanya fir'aun pent.) atau kekuasaanya berkurang seperti fir'aun , anda juga melihat ada orang yang mengamalkannya secara dhahir bukan secara batin, seperti orang-orang munafiq , apabila anda tanyakan apa yang diyakininya dengan hatinya dia tidak tahu.

Namun demikian anda harus memahami dua ayat dari kitabullah :

Ayat pertama : Ayat yang telah di sebukan diatas yaitu firman Allah Ta'alaa :



{ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ }

Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. ( QS At Taubah 9: -66 ).

apabila anda mengetahui bahwa sebagian orang yang ikut memerangi bangsa Rum bersama Rasulullah SAW telah menjadi kafir disebabkan satu perkataan yang mereka ucapkan secara bermain-main dan bercanda, maka semakin jelas bagi anda bahwa orang yang mengucapkan perkataan kufur atau mengerjakanya karena takut harta atau kedudukannya berkurang, atau karena ingin membuat seseorang menyenanginya, lebih besar dari pada orang yang mengucapkan kata-kata dengan bersenda gurau, karena orang yang bersenda gurau pada umumnya tidak menyakini dengan hatinya akan apa yang ia ucapkan agar orang agar membuat orang ketawa, adapun orang yang berbicara dengan kekufuran atau melakukannya karena takut, atau tamak pada apa yang dimiliki seorang makhluq, maka sesungguhnya ia telah membenarkan syaithan dengan janjinya :

{ الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ }

Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir) ( QS Al Baqarah 2:268 ) .
dan merasa takut akan ancamanya :

{إِنَّمَا ذَلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ }

Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy) ( QS Ali Imran 3:175 ).

tidak percaya kepada Dzat Yang Maha Pengasih dengan janji-Nya :

{ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ }

sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui ( QS Al Baqarah 2:268 )

dan juga tidak takut akan ancaman Allah Dzat Yang Maha Perkasa :

{فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ }

Maka janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman( QS Ali Imran 3:175 ).

apakah orang yang kondisinya seperti itu berhak menjadi salah satu wali Allah atau menjadi salah satu wali syaithan ?

Ayat kedua : Allah ta'alaa berfirman :

{مَنْ كَفَرَ بِاللَّهِ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِهِ إِلَّا مَنْ أُكْرِهَ وَقَلْبُهُ مُطْمَئِنٌّ بِالْإِيمَانِ وَلَكِنْ مَنْ شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِنَ اللَّهِ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ }

Barang siapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar ( QS Al Nahl 16:106 ).

Allah Ta'alaa tidak memaafkan diantara mereka kecuali yang terpaksa, sementara hatinya tentram dengan keimanan, adapun selainnya telah menjadi kafir, baik melakukannya karena takut, atau karena tamak, atau karena ingin disayangi oelh seseorang, atau karena merasa sayang kepada negara, keluarga, bangsa, dan hartanya, atau melakukannya secara bergurau atau lainnya, , kecuali yang dipaksa, karena ayat ini menunjukkan bahwa seseorang tidak dipaksa kecuali dalam hal ucapan dan perbuatan, adapun keyakinan hati tidka seaorang pun yang bisa memaksanya, dan firman Allah :

{ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اسْتَحَبُّوا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى الْآَخِرَةِ وَأَنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ (107)}

Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir ( QS An Nahl 16:107 ).

ayat diatas dengan jelas menerangkan bahwa azab itu tidak disebabkan oleh keyakinan, kebodohan dan kebencian terhadap agama, atau karena mencintai kekufuran, akan tetapi karena ia memiliki satu kepentingan dunai dalam hal itu, sehingga lebih mengutamakan kepentingan tersebut dari pada kepentingan agama, wallahu a'lam.

setelah semua ini bukankah sudah saatnya bagi anda (semoga Allah memberi hidayah kepadamu ( dan kepadaku ) untuk bertaubat dan kembali kepada Allah) , meninggalkan kondisi anda sekarang ini karena perkaranya (seperti yang telah anda dengar) benar-benaar berbahaya, dan permasalahannya besar sekali serta keadaannya sangat mengkahwatirkan.

N. KEMBALI KE JALAN ALLAH YANG HAQIQI

ABD AN NABI: "Saya mint ampun dan bertaubat kepada Allah, serta bersaksi Tiada Tuhan Yang Haq selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah, saya betul-betul telah mengingkari seluruh apa yang pernah aku sembah selain Allah, saya mohon kepada Allah agar memaafkanku atas apa yang pernah aku perbuat, mengampuniku dn memperlakukanku dengan kelembutan, pengampunan dan kasih sayang-Nya, semoga Allah menetapkan aku diatas tauhid dan akidah yang benar sampai kelak nanti bertemu dengan-Nya, saya memohon kepada-Nya agar memberimu balasan yang baik atas nasehat ini, wahai saudarku Abdullah karena agam ini adalah nasehat dan atas pengingkaranmu atas kondisiku yaitu tentang namaku ABD AN NABI, saya kabarkan kepada anda bahwa saya telah merubah nama itu dengan ABDUR RAHMAN, dan juga atas pengingkaran terhadap kemunkaran batin yang pernah saya yakini yaitu keyakinan yang sesat , yang kalau seandainya saya menghadap kepada Allah diatas keyakinan itu maka saya tidak akan beruntung selama-lamanya.

namun demikian saya minta kepada anda satu permintaan terakhir, tolong sebutkan beberapa kemungkaran yang banyak dilakukan oelh masyarakat umum.

ABDULLAH :" subhanallah wal hamdulilah, tidak apa-apa dengarkan baik-baik. ( dalam tulisan dibawah ini banyak tambahan dari saya terutama mengenai dalil-dalil dari point-point nasehat tersebut , karena dalam kitab aslinya kadang tidak disertai dalil dari alqur'an dan hadist kalupaun ada kadang satu ataupun dua pent.)

· Janganlah yang menjadi slogan anda dalam permasalahan yang di perselisihkan dari Alqur'an dan as sunnah mengikuti hal yang diperselisihkan didalamnya, karena menginginkan timbulnya fitnah, arau mencari-cari takwilnya, sedang pada hakikatnya tidak ada yang tahu kecuali Allah semata, jadikanlah slogan anda seperti slogan orang-orang yang mendalam ilmunya ( para ulama ) , dimana mereka berkata dalam perkara mutsayabih :

{آَمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ رَبِّنَا }

"Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari isi Tuhan kami. ( QS ali imran 03:07 ).

Dan dalam perkara yang di perselisihkan mereka bersikap sebagaimana sabd Rasulullah SAW :

دَعْ مَا يَرِيْبُكَ إِلَى مَا لاَ يَرِيْبُكَ [رواه الترمذي وقال : حديث حسن صحيح]

Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukan (Riwayat Turmuzi dan dia berkata: Haditsnya hasan shoheh. )

Dan sabda RAsulullah SAW:

فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ فَقَدْ اسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ، [رواه البخاري ومسلم]

Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. (Riwayat Bukhori dan Muslim),

Dan sabda RAsulullah SAW :

{و الاثم ما حاك في صدرك وكرهت أن يطلع عليه الناس – رواه مسلم - }

"dosa itu adalah apa yang tersirat didadamu dan engkau tidak senang manusia mengetahuinya" ( HR Muslim ).

Dan sabda beliau SAW :

{استقت قلبك و استقت نفسك – ثلاث مرات- البر ما اطمأنت اليه النفس و الاثم ما حاك في النفس و ترددفي الصدر و ان أفتاك الناس و أفتوك }

" Tanyalah hatimu dan tanyalah jiwamu – tiga kali – kebaikan itu adalah sesuatu yang jiwa tenteram kepadanya, dan dosa adalah apa yang menganjal dlaam jiwa, dan ragu dalam dada walaupun semua manusia memberimu fatwa "



· Janganlah mengikuti hawa nafsu, karena sesungguhnya Allah telah mengigatjan melalui firmanNya :

{أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ }

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya ( QS Al Jatsiyah 45:23 ).

· Janganlah engkau fanatik kepada orang-orang, pendapat tradisi, nenek moyang, karena hal itu merupakan penghalang antara seseorang dengan kebenaran, kebenaran itu adalah sesuatu yang selalu dicari oelh orang mukmin, dimanapun dia mendapatkannya, maka ia paling berhak akan kebenaran itu, Allah telah berfirman :

{وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آَبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ آَبَاؤُهُمْ لَا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلَا يَهْتَدُونَ}

Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?" ( QS Al baqarah 2:170 ) .

· Janganlah meniru-niru orang kafir ( tasyabuh ), karena hal ini pokok dari semua bencana, Rasulullah SAW telah bersabda :

{من تشبه بقوم فهو منه –رواه أبو داود- }

barang siapa menyerupi suatu kaum maka ia termasuk dari kaum itu ( HR Abu Dawud )

· Janganlah engkau bertawakal kepada selain Allah, Allah telah berfirman :

{وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ }

Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya.( QS At Thalaq 65:3 ).



· Janganlah engkau taat kepada makhluq dalam bermaksiat kepada Allah,Rasulullah SAW telah bersabda :

{لا طاعة لمخلوق في معصية الخالق }

"tidak ada ketha'atan kepada seorang makhluq dalam bermaksiat kepada sang Khaliq"



· Janganlah berburuk sangka kepada Allah, karena sesungguhnya Allah ta'alaa telah berfirman dalam hadist qudsi :

{انا عند ظن عبدي بي- متفق عليه- }

sesungguhnya aku ada pada persangkaan hambaKU kepada Aku ( HR bukhari-muslim ).

· Janganlah memakai gelang, benang atau sejenisnya untuk menolak bencana sebelum terjadi atau untuk menghilangkannya jika sudah terjadi . Imron bin Husain Radhiallahu’anhu menuturkan bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam melihat seorang laki-laki memakai gelang yang terbuat dari kuningan, kemudian beliau bertanya :

"ما هذه ؟، قال : من الواهنة، فقال : انزعها فإنها لا تزيدك إلا وهنا، فإنك لو مت وهي عليك ما أفلحت أبدا "



“Apakah itu ?”, orang laki-laki itu menjawab : “Gelang penangkal penyakit”, lalu Nabi bersabda : “Lepaskan gelang itu, karena sesungguhnya ia tidak akan menambah kecuali kelemahan pada dirimu, dan jika kamu mati sedangkan gelang ini masih ada pada tubuhmu maka kamu tidak akan beruntung selama lamanya.” (HR. Ahmad dengan sanad yang bisa diterima)



· Janganlah engkau menggantungkan jimat-jimat untuk menolak penyakit 'ain ( sihir karena pandangan mata tang iri pent.) karena itu adalah syirik, Diriwayatkan oleh Imam Ahmad pula dari Uqbah bin Amir, dalam hadits yang marfu’, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

"من تعلق تميمة فلا أتم الله له، ومن تعلق ودعة فلا ودع الله له"، وفي رواية :" من تعلق تميمة فقد أشرك".

“Barang siapa yang menggantungkan tamimah maka Allah tidak akan mengabulkan keinginannya, dan barang siapa yang menggantungkan Wada’ah maka Allah tidak akan memberikan ketenangan kepadanya”, dan dalam riwayat yang lain Rasul bersabda : “Barang siapa yang menggantungkan tamimah maka ia telah berbuat kemusyrikan”.

Tamimah : sesuatu yang dikalungkan di leher anak anak sebagai penangkal atau pengusir penyakit, pengaruh jahat yang disebabkan oleh rasa dengki seseorang, dan lain sebagainya.]

Wada’ah : sesuatu yang diambil dari laut, menyerupai rumah kerang, menurut anggapan orang orang jahiliyah dapat digunakan sebagai penangkal penyakit. Termasuk dalam pengertian ini adalah jimat]

{من تعلق شيئا وكل اليه – رواه أحمد- }

barang siapa mengantunkan sesuatu maka dia akan tergantung kepadanya ( HR Ahmad )

· janganlah engkau meminta berkah kepada batu-batuan, pepohonan, bekas-bekas peninggalan lama dan bangunan karean itu syirik, Abi Waqid Al Laitsi menuturkan : “Suatu saat kami keluar bersama Rasulullah menuju Hunain, sedangkan kami dalam keadaan baru saja lepas dari kekafiran (masuk Islam), disaat itu orang-orang musyrik memiliki sebatang pohon bidara yang dikenal dengan dzatu anwath, mereka selalu mendatanginya dan menggantungkan senjata-senjata perang mereka pada pohon tersebut, disaat kami sedang melewati pohon bidara tersebut, kami berkata : “Ya Rasulullah, buatkanlah untuk kami dzat anwath sebagaimana mereka memilikinya”. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menjawab :

"الله أكبر إنها السنن، قلتم والذي نفسي بيده كما قالت بنو أسرائيل لموسى]اجعل لنا إلها كما لهم ءالهة، قال إنكم قوم تجهلون[ لتركبن سنن من كان قبلهم" رواه الترمذي وصححه.

“Allahu Akbar, itulah tradisi (orang-orang sebelum kalian) demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya, kalian benar-benar telah mangatakan suatu perkataan seperti yang dikatakan oleh Bani Israel kepada Musa :“Buatkanlah untuk kami sesembahan sebagaimana mereka memiliki sesembahan, Musa menjawab : "Sungguh kalian adalah kaum yang tidak mengerti (faham), kalian pasti akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kalian.” (HR. Turmudzi, dan dinyatakan shoheh olehnya).

· Janganlah ber-tatayur ( meramal baik & sial karena burung atau binatang lainnya pent. ) dan merasa sial karena sesuatu , sebab itu termasuk syirik , Abu Daud meriwayatkan hadits yang marfu’ dari Ibnu Mas’ud, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

"الطيرة شرك، الطيرة شرك، وما منا إلا ...، ولكن الله يذهبه بالتوكل " رواه أبو داود والترمذي وصححه وجعل آخره من قول ابن مسعود.

“Thiyarah itu perbuatan syirik, thiyarah itu perbuatan syirik, tidak ada seorangpun dari antara kita kecuali (telah terjadi dalam hatinya sesuatu dari hal ini), hanya saja Allah Subhanahu wata’ala bisa menghilangkannya dengan tawakkal kepadaNya”.(HR.Abu Daud). Hadits ini diriwayatkan juga oleh At Tirmidzi dan dinyatakan shoheh, dan kalimat terakhir ia jadikan sebagai ucapannya Ibnu Mas’ud)

Imam Ahmad meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

"من ردته الطيرة عن حاجته فقد أشرك "، قالوا : فما كفارة ذلك ؟ قال : أن تقول : اللهم لا خير إلا خيرك، ولا طير إلا طيرك، ولا إله إلا غيرك".

“Barang siapa yang mengurungkan hajatnya karena thiyarah ini, maka ia telah berbuat kemusyrikan”, para sahabat bertanya : “lalu apa yang bisa menebusnya ?”, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menjawab :” hendaknya ia berdoa : “Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikan dariMu, dan tiada kesialan kecuali kesialan dariMu, dan tiada sesembahan kecuali Engkau”.

Dan dalam riwayat yang lain dari Fadl bin Abbas, Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

"إنما الطيرة ما أمضاك أو ردك"

“Sesugguhnya Thiyarah itu adalah yang bisa menjadikan kamu terus melangkah, atau yang bisa mengurungkan niat (dari tujuan kamu)”.

· Janganlah mempercayai tukang sihir & ahli nujum, yang mengaku mengetahui hal-hal yang ghaib, mereka meramal di koran-koran tentang zodiak dan nasib baik atau buruk pemiliknya, memeprcayai ucapan mereka dalam hal ini adalah syirik karena tidak ada yang mengetahui hal yang ghoib kecuali Allah semata , Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shohehnya, dari salah seorang istri Nabi, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

"من أتى عرافا فسأله عن شيء فصدقه لم تقبل له صلاة أربعين يوما"

“Barang siapa yang mendatangi peramal dan menanyakan kepadanya tentang sesuatu perkara dan dia mempercayainya, maka sholatnya tidak diterima selama 40 hari”.

Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

"من أتى كاهنا فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل على محمد ". رواه أبو داود.

“Barang siapa yang mendatangi seorang dukun, dan mempercayai apa yang dikatakannya, maka sesungguhnya dia telah kafir (ingkar) terhadap wahyu yang telah diturunkan kepada Muhammad” (HR. Abu Daud).

Dan diriwayatkan oleh empat periwayat (Yakni : Abu Dawud, At Tirmidzi, An Nasai’ dan Ibnu Majah) dan Al Hakim dengan menyatakan : “Hadits ini shahih menurut kriteria Imam Bukhori dan Muslim” dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

"من أتى عرافا أو كاهنا فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل على محمد"

“Barang siapa yang mendatangi peramal atau dukun, lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka sesunggunya ia telah kafir terhadap wahyu yang telah diturunkan kepada Muhammad”.

Abu Ya’la pun meriwayatkan hadits mauquf dari Ibnu Mas’ud seperti yang tersebut di atas, dengan sanad Jayyid.

Al Bazzar dengan sanad Jayyid meriwayatkan hadits marfu’ dari Imran bin Husain, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

"ليس منا من تطير أو تطير له، أو تكهن أو تكهن له، أو سحر أو سحر له، ومن أتى كاهنا فصدقه فقد كفر بما أنزل على محمد " رواه البزار بإسناد جيد.

“Tidak termasuk golongan kami orang yang meminta dan melakukan Tathoyyur, meramal atau minta diramal, menyihir atau minta disihirkan, dan barang siapa yang mendatangi dukun lalu mempercayai apa yang diucapkannya, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap wahyu yang telah diturunkan kepada Muhammad.

Hadits ini diriwayatkan pula oleh At Thabrani dalam Mu’jam Al Ausath dengan sanad hasan .

· Janganlah menisbatkan turunnya hujan kepada bintang atau musim , karena itu adalah syirik akan tetapi nisbatkanlah hanya kepada Allah semata Imam Bukhori meriwayatkan dalam kitab shohehnya dari Qotadah Radhiallahu’anhu bahwa ia berkata :

"خلق الله هذه النجوم لثلاث : زينة للسماء، ورجوما للشياطين، وعلامات يهتدى بها، فمن تأول فيها غير ذلك أخطأ، وأضاع نصيبه، وتكلف ما لا علم له به".

“Allah menciptakan bintang-bintang ini untuk tiga hikmah : sebagai hiasan langit, sebagai alat pelempar syetan, dan sebagai tanda untuk petunjuk (arah dan sebagainya). Maka barang siapa yang berpendapat selain hal tersebut maka ia telah melakukan kesalahan, dan menyianyiakan nasibnya, serta membebani dirinya dengan hal yang diluar batas pengetahuannya”.

Diriwayatkan dari Abu Malik Al Asy’ari Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

"أربع في أمتي من أمر الجاهلية لا يتركهن : الفخر بالأحساب، والطعن في الأنساب، والاستسقاء بالنجوم، والنياحة على الميت، وقال : النائحة إذا لم تتب قبل موتها تقام يوم القيامة وعليها سربال من قطران، ودرع من جرب" رواه مسلم.

“Empat hal yang terdapat pada umatku yang termasuk perbuatan jahiliyah yang susah untuk ditinggalkan : membangga-banggakan kebesaran leluhurnya, mencela keturunan, mengaitkan turunnya hujan kepada bintang tertentu, dan meratapi orang mati”, lalu beliau bersabda : “wanita yang meratapi orang mati bila mati sebelum ia bertubat maka ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dan ia dikenakan pakaian yang berlumuran dengan cairan tembaga, serta mantel yang bercampur dengan penyakit gatal” (HR. Muslim).

Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan dari Zaid bin Kholid Radhiallahu’anhu ia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam mengimami kami pada sholat subuh di Hudaibiyah setelah semalaman turun hujan, ketika usai melaksanakan sholat, beliau menghadap kepada jamaah dan bersabda :

"هل تدرون ماذا قال ربكم ؟ قالوا : الله ورسوله أعلم، قال : أصبح عبادي مؤمن بي وكافر، فأما من قال : مطرنا بفضل الله ورحمته، فذلك مؤمن بي كافر بالكوكب، وأما من قال : مطرنا بنوءكذا وكذا، فذلك كافر بي مؤمن بالكوكب".

“Tahukah kalian apakah yang difirmankan oleh Rabb pada kalian ?”, mereka menjawab : “Allah dan RasulNya yang lebih tahu”, terus beliau bersabda : “Dia berfirman : “pagi ini ada diantara hamba-hambaku yang beriman dan ada pula yang kafir, adapun orang yang mengatakan : hujan turun berkat karunia dan rahmat Allah, maka ia telah beriman kepadaKu dan kafir kepada bintang, sedangkan orang yang mengatakan : hujan turun karena bintang ini dan bintang itu, maka ia telah kafir kepadaKu dan beriman kepada bintang”.



· Janganlah kau bersumpah dengan selain Allah, siapapun juga yang dijadikan obyek sumpah tersebut, karena hal itu jatuh pada syirik , dalam hadist dikatakan :

{ من حلف بغير الله فقد كفر أو أشرك – رواه أحمد و أبو داود}

"barang siapa yang bersumpah dengan selain Allah maka ia telah kafir atau syirik ( HR ahmad & abu dawud )

Dan Ibnu Mas’ud Radhiallahu’anhu berkata :

"لأن أحلف بالله كاذبا أحب إلي من أن أحلف بغيره صادقا"

“Sungguh bersumpah bohong dengan menyebut nama Allah, lebih Aku sukai daripada bersumpah jujur tetapi dengan menyebut nama selainNya.” (lihat kitabut tauhid bab 42 larangan menjadikan sekutu selian Allah )

· Janganlah mencaci maki masa, angin matahari, cuaca dingin dan cuaca panas karena sesungguhnya hal semacam itu merupakan cacian kepada Allah yang telah menciptakanya. Diriwayatkan dalam shoheh Bukhori dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

"قال الله تعالى : يؤذيني ابن آدم، يسب الدهر، وأنا الدهر أقلب الليل والنهار" وفي رواية : "لا تسبوا الدهر فإن الله هو الدهر".

“Allah Subhanahu wata’ala berfirman : “Anak adam (manusia) menyakiti Aku, mereka mencaci masa, padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Akulah yang menjadikan malam dan siang silih berganti”. Dan dalam riwayat yang lain dikatakan : “janganlah kalian mencaci masa, karena Allah Subhanahu wata’ala adalah Pemilik dan Pengatur masa.” ( lihat kitab at tauhid bab 45 : barang siapa telah mencaci maki masa maka dia telah menyakiti Allah )



· Jauhilah kata-kata lau ( seandainya ) ketika anda ditimpa musibah, karena kata-kata itu membuka perbuatan syaithan, dan mengandung sikap protes terhadap takdir Allah, tetapi katakanlah " Allah telah mentakdirkannya, dan apa yang Dia kehendaki , Dia lakukan. Firman Allah Subhanahu wata’ala :

{يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ مَا قُتِلْنَا هَاهُنَا قُلْ لَوْ كُنْتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَى مَضَاجِعِهِمْ وَلِيَبْتَلِيَ اللَّهُ مَا فِي صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِي قُلُوبِكُمْ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ (154) }

“Mereka (orang-orang munafik) mengatakan : seandainya kita memiliki sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya (kita tak akan terkalahkan) dan tidak ada yang terbunuh diantara kita di sini (perang uhud). Katakanlah : ‘Kalaupun kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji (keimanan) yang ada dalam dadamu, dan membuktikan (niat) yang ada dalam hatimu. Dan Allah Maha Mengetahui isi segala hati.” (QS. Ali Imran, 154).

{الَّذِينَ قَالُوا لِإِخْوَانِهِمْ وَقَعَدُوا لَوْ أَطَاعُونَا مَا قُتِلُوا قُلْ فَادْرَءُوا عَنْ أَنْفُسِكُمُ الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (168)}

“Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka takut pergi berperang : seandainya mereka mengikuti kita tentulah mereka sudah terbunuh. Katakanlah : Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar.” (QS. Ali Imran, 168).



Diriwayatkan dalam shoheh Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

احرص على ما ينفعك واستعن بالله ولا تعجزن، وإن أصابك شيء فلا تقل : لو أني فعلت لكان كذا وكذا، ولكن قل : قدر الله وما شاء فعل، فإن " لو " تفتح عمل الشيطان

“Bersungguh-sungguhlah dalam mencari apa yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusanmu), dan janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah, dan jika kamu tertimpa suatu kegagalan, maka janganlah kamu mengatakan : "seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini atau begitu’", tetapi katakanlah : "ini telah ditentukan oleh Allah, dan Allah akan melakukan apa yang Ia kehendaki", karena kata “seandainya” itu akan membuka pintu perbuatan syetan.”

· Janganlah menjadikan kuburan sebagai masjid, oleh karena itu tidak boleh melakukan sholat didalam masjid yang ada kuburannya, dalam kitab shahih Al bukhari & Muslim dari Aisyah RA , ia berkata : " sesungguhnya Rasulullah SAW ketiak dalam kondisi sakaratul muat, beliau bersabda :

"لعنة الله على اليهود والنصارى، اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد" يحدر ما صنعوا . قالت عائشة و لولا ذلك لأبرزوا قبره ( متف عليه )

“Laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yahudi dan Nasrani, yang telah menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai tempat peribadatan”.beliau memperingatkan dari apa yang telah mereka perbuat ( terhadap kuburan para nabi mereka pent.) aisyah RA berkata: kalaulah bukan karena hal itu pastilah mereka menampakkan kuburan beliau telah ditinggikan ( Mutafaqun 'alaihi ) .

Imam Muslim meriwayatkan dari Jundub bin Abdullah, dimana ia pernah berkata : “Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda lima hari sebelum beliau meninggal dunia :

ألا وإن من كان قبلكم كانوا يتخذون قبور أنبيائهم مساجد، ألا فلا تتخذوا القبور مساجد فإني أنهاكم عن ذلك"

Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya umat-umat sebelum kalian telah menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai tempat ibadah, dan ingatlah, janganlah kalian menjadikan kuburan sebagai tempat beribadah, karena aku benar-benar melarang kalian dari perbuatan itu”.

Dan Imam Ahmad meriwayatkan hadits marfu’ dengan sanad yang jayyid, dari Ibnu Mas’ud, bahwa Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

"إن من شرار الناس من تدركهم الساعة وهم أحياء، والذين يتخذون القبور مساجد".

“Sesungguhnya, termasuk sejelek-jelek manusia adalah orang yang masih hidup saat hari kiamat tiba, dan orang yang menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah (masjid)” (HR. Abu Hatim dalam kitab shohehnya).

Imam Malik meriwayatkan dalam kitabnya Al Muwatto’, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

"اللهم لا تجعل قبري وثنا يعبد، اشتد غضب الله على قوم اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد"

“Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah. Allah sangat murka kepada orang-orang yang telah menjadikan kuburan para Nabi mereka sebagai tempat ibadah”.

· Janganlah mempercayai hadist-hadist yang diriwayatkan oleh para pendusta dan dinisbatkan kepada Rasulullah SAW berkenaan dengan anjuran untuk bertawasul dengan Dzat beliau ( setelah wafat pent.) atau dengan orang shaleh dari umatnya, Hadist-hadist itu semuanya maudhu' ( dusta dan bohong belaka ) diantara contohnya:

توسلوا بجاهي فإن جاهي عند الله عظيم . ( لا أصل له )

" Bertawasul-lah kalian dengan JAH( kedudukanku ) sesungguhnya kedudukanku disisi Allah sangat mulia, ( lihta sissilah hadist dhoifnya as syeikh al Albany hadist no: 22 )

Contoh lainnya : " apabila segala permasalahan memberatkan maka minta tolonglah kepada ahli kubur,

Contoh lainnya : "Sesungguhnya Allah menugaskan satu malaikat berada diatas kuburan setiap wali, ia bertugas memenuhi kebutuhan manusia,"

Contoh lainya : " Apabila salah seorang dari kalian berprasangka baik terhadap kamar ( kamar Aisyah tempat rasulullah dimakamkan pent.) maka ia akan berguna baginnya " dan masih banyak lagi hadist-hadist palsu lainnya.

· Janganlah merayakan apa yang disebut hari-hari besar keagamaan seperti : Maulid nabi, Isra' Mi'raj, malam nisfu sya'ban, malam nujulul Qur'an dan sebagainya, karena perayaan seperti itu adalah perbuatan baru dalam agama, dan tidak ada dasar hukumnya dari Rasulullah SAW, dan tidak juga para sahabat yang sangat mencintai Rasulullah SAW melebihi kecintaan kita kepada beliau, mereka ( para shabat pent.) sangat berantusias terhadap kebaikan melebihi dari pada kita, seandainya hal itu merupakan kebaikan tentulah mereka telah mendahului dan mencontohkan kepada kita untuk melakukannya.



من السنة حديث عائشة الصحيح: " من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه، فهو رد ( متفق عليه )

Di riwayatkan oleh Aisyah t: Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang mengada-adakan dalam perkara agama kami yang tidak ada perintahnya maka perkara tersebut tertolak.” (HR Bukhari dalam kitab: As-Shulhu, hadist no : 2697 dan Muslim dalam kitab Aqdhiyyah hadist no : 1718)

" وفي رواية: " من عمل عملا ليس عليه أمرنا، فهو رد "

Dalam riwayat lain dikatakan : "Barang siapa mengerjakan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami (Allah dan Rasul-Nya) maka amalan tersebut tertolak.”

وفي حديث العرباض أن النبي - صلى الله عليه وسلم - قال: " وإياكم ومحدثات الأمور، فإن كل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة " كما في النسائي .

Dan dalam hadist yang di riwayatkan oleh Irbadh bin Syari'ah, bahwasanya Rasulullah bersabda: “…dan berhati-hatilah kalian dari perkara –perkara yang baru dalam agama,karena sesunggunya semua perkara yang baru adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat ( lihat Sunan Nasa'i )

Agama islam ini telah sempurna sebagaimana firman Allah .

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ( المائدة:3 ) .

“Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS Al-Mai’dah : 3)

Demikianlah akhir dari dialog santai tersebut diatas semoga bermanfaat bagi ana pribadi dan para pembaca semuanya





HAL-HAL YANG MEMBATALKAN ISLAM



( dari kitab Bimbingan Islam Untuk Pribadi & Masyarakat karya as syeikh Muhammad Jamil Zainu )



Di dalam agama Islam ada hal-hal yang dapat membatalkan keislaman seseorang apabila ia mengerjakannya. Hal-hal tersebut adalah :

1.Berdo’a dan meminta kepada selain Allah, seperti kepada para Nabi dan wali-wali yang sudah wafat, atau kepada makhluk hidup yang ghaib. Firman Allah :

] ولا تدع من دون الله ما لا ينفعك ولا يضرك فإن فعلت فإنك إذا من الظالمين [

“Dan janganlah kamu berdo’a kepada selain Allah, yang tidak memberi manfaat dan tidak pula memberi madharat kepadamu, sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang zalim (musyrik).” (Yunus : 106).

Dan sabda Nabi r :

من مات وهو يدعو لله ندا دخل النار. رواه البخاري.

“Baragsiapa mati dalam keadaan menyembah sekutu, selain Allah, niscaya masuk neraka.” (riwayati Bukhari).

2.Merasa kesal hatinya dengan tauhid kepada Allah dan enggan berdo’a. serta meminta pertolongan kepada para rasul atau wali-wali yang sudah wafat, atau kepada makhluk hidup yang ghaib. Firman Allah :

]وَإِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَحْدَهُ اشْمَأَزَّتْ قُلُوبُ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ وَإِذَا ذُكِرَ الَّذِينَ مِن دُونِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ[ (45) سورة الزمر

“Dan apabila hanya nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati.” (Az-Zumar : 45).



Ayat ini juga berlaku terhadap mereka yang memusuhi orang yang hanya meminta tolong kepada Allah saja, yang mereka sebut “WAHABI”, jika mereka tahu bahwa WAHABI itu mengajak kepada tauhid.



3.Menyembelih binatang untuk/karena seorang Rasul atau wali. Berdasarkan firman Allah :

] فصل لربك وانحر [

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan sembelihlah (binatang).” (Al-Kautsar : 2).



4.Bernadzar untuk makhluk sebagai pendekatan dan penghambaan kepadanya. Padahal semestinya hanya untuk Allah saja. Firman Allah :

] رب إني نذرت لك ما في بطني محررا فتقبل مني إنك أنت السميع العليم [

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menadzarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang shalih dan berkhidmat. Karena itu terimalah (nadzar) itu dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Imran : 35).



5.Melakukan thawaf di sekeliling kuburan dengan niat ibadah. Karena thawaf hanya dilakukan di sekeliling Ka’bah, berdasarkan firman Allah :

]وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ[(29) سورة الحـج

“…dan hendaklah mereka berthawaf di sekeliling Baitul ‘atiq (Ka’bah).” (Al-Hajj : 29).



6.Tawakkal dan berserah diri kepada selain Allah, firmanNya :

] فعليه توكلوا إن كنتم مسلمين [

“… maka bertawakkallah kepadaNya saja jika kamu benar-benar orang yang berserah diri.” (Yunus : 84).

7.Ruku’ atau sujud dengan niat mengagungkan raja atau para pemimpin, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati, kecuali yang melakukan hal itu bodoh (tidak tahu). Karena ruku’ dan sujud adalah ibadah untuk Allah saja.

8.Mengingkari salah satu rukun Islam, seperti : shalat, zakat, puasa dan haji. Atau mengingkari salah satu rukun iman, yaitu : iman kepada Allah, Malaikat, Kitab-kitab, para Rasul, hari Ahir dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk. Atau mengingkari hal-hal yang sudah jelas dalam agama.

9.Membenci Islam atau sebagian dari ajaran Islam yang sudah merupakan ijma’ para ulama, baik yang menyangkut masalah ibadah, mu’amalah, ekonomi atau akhlak. Firman Alah :

] ذلك بأنهم كرهوا ما أنـزل الله فأحبط أعمالهم [

“Yang demikian itu sebenarnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur’an), lalu Allah menghapuskan pahala amal mereka.” (Muhamad : 9).



10.Berolok-olok dengan ayat Al-Qur’an, hadits shahih atau salah satu hukum Islam yang telah disepakati. Firman Allah :

] قل أبالله وءاياته ورسوله كنتم تستهزؤون. لا تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم [

“Katakanlah : apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya? Kamu selalu berolok-olok. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman …” (At-Taubah : 65-66).



11.Mengingkari Al-Qur’an, meskipun sedikit saja, atau hadits shahih. Ini dapat menyebabkan riddah (keluar) dari Islam apabila dilakukan dengan sadar dan sengaja.

12.Mencela Allah, mengutuki Islam, menghina Nabi r atau memperolok keadaan beliau, atau mengkritik ajaran yang dibawanya. Itu semuanya menyebabkan kafir.

13.Mengingkari salah satu asma’, sifat atau af’al (perbuatan) Allah yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah yang shahih, apabila dilakukan bukan karena tidak tahu atau karena takwil.

14.Tidak mengimani seluruh rasul yang di utus oleh Allah untuk menyampaikan petunjuk kepada manusia, atau mengurangi jumlah mereka. Firman Allah :

] لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ[ (285) سورة البقرةَ

“…Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari Rasul-RasulNya…” (Al-Baqarah : 285).



15.Memutuskan perkara dengan selain hukum Allah, dengan meyakini bahwa hukum Islam tidak sesuai untuk diterapkan, atau membolehkan berhukum dengan selain hukum Islam. Firman Allah :

] ومن لم يحكم بما أنـزل الله فأولئك هم الكافرون [

“…Barangsiapa yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (Al-Maidah ; 44).



16.Menjadikan selain Islam sebagai hakim (pemutus perkara), tidak rela atau menolak hukum Islam, atau merasa keberatan dengan hukum Islam. Firman Allah :

] فلا وربك لا يؤمنون حتى يحكموك فيما شجر بينهم ثم لا يجدون في أنفسهم حرجا مما قضيت ويسلموا تسليما [

“Maka demi Tuhanmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman sehingga menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuh hati.” (An-Nisaa’ : 65).

17.Memberikan hak membuat undang-undang dan hukum kepada selain Allah, seperti sistim kedikatatoran atau sistim yang lain dimana mereka membolehkan untuk menentukan hukum yang bertentangan dengan hukum Allah. Firman Allah :

] أم لهم شركاء شرعوا لهم من الدين ما لم يأذن به الله [

“Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan agama yang tidak diizinkah Allah untuk mereka…” (As-Syu’ara : 21).



18.Mengharamkah sesuatu yang dihalalkan Allah atau menghalalkan sesuatu yang diharamkanNya. Seperti menghalalkan zina atau riba bukan karena ta’wil. Firman Allah :

] وأحل الله البيع وحرم الربا [

“…Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba…” (Al-Baqarah : 275).



19.Percaya terhadap ajaran-ajaran yang merusak Islam, seperti komunisme, atheisme, freemasonry yahudi, sosialisme, marxisme, sekularisme, nasionalisme yang lebih mengutamakan orang arab non Muslim daripada orang non arab yang muslim. Firman Allah :

] ومن يبتغ غير الإسلام دينا فلن يقبل منه وهو في الآخرة من الخاسرين [

“Barangsiapa mencari agama selain Islam maka tidak akan diterima sama sekali agamanya itu dan dia di akhirat termasuk orang yang rugi.” (Ali-Imran : 85).



20.Merubah agama dan pindah dari Islam ke agama lain. Firman Allah :

] ومن يرتدد منكم عن دينه فيمت وهو كافر فأولئك حبطت أعمالهم في الدينا والآخرة [

“Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya dan mati dalam keadaan kafir, mereka itulah yang sia-sia amalnya di dunia dan akhirat…” (Al-Baqarah : 217).

Sabda Nabi r :

“Barangsiapa yang merubah agamanya maka ia harus dibunuh.” (Riwayat Bukhari).



21.Membantu orang yahudi, nasrani atau komunis serta bahu-membahu dengan mereka dalam melawan orang Islam. Firman Allah:

] يا أيها الذين آمنوا لا تتخذوا اليهود والنصارى أولياء بعضهم أولياء بعض ومن يتولهم منكم فإنه منهم [

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang yahudi dan nasrani menjadi walimu. Mereka itu satu sama lain saling menjadi wali. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi walinya, maka sesungguhnya orang ittu termasuk golongan mereka.” (Al-Maidah : 51).



22.Tidak mau mengkafirkan orang komunis yang tidak percaya kepada Tuhan, atau orang yahudi dan nasrani yang tidak percaya kepada Nabi Muhammad r. Padahal Allah sendiri telah mengkafirkan mereka. FirmanNya :

] إن الذين كفروا من أهل الكتاب والمشركين في نار جهنم خالدين فيها أولئك هم شر البرية [

“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli Kitab dan orang musyrik akan masuk neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Meraka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (Al-Bayyinah : 6).



23.Pendapat sekelompok orang sufi tentang wihdatul-wujud (union mistik), yaitu bahwa apa yang ada di bumi ini adalah Allah. Sampai ada pemimpin mereka yang mengatakan:

Anjing dan babi itu tiada lain

Kecuali tuhan kita

Dan Allah itu tiada lain

Kecuali pendeta dalam gereja.

Dan pemimpin mereka, (Al-Hallaj, mengatakan : “Aku adalah Allah dan Allah adalah aku”. Maka para ulama memutuskan hukuman mati terhadap dirinya.

24.Berpendapat bahwa agama terpisah dari negara dan bahwa Islam tidak mempunyai teori politik, sebab pendapat ini adalah pendustaan terhadap Al-Qur’an, hadits dan sirah (sejarah kehidupan) Nabi.

25.Berpendapat, sebagaimana yang dianut oleh sekelompok orang sufi, bahwa Allah menyerahkan kunci-kunci semua urusan kepada tokoh-tokoh wali. Ini merupakan syirik dalam af’al (perbuatan) Allah, bertentangan dengan firmannya :

] له مقاليد السماوات والأرض [

“Allah yang memiliki kunci-kunci (perbendaharaan) langit dan bumi …” (Az-Zumar : 63).



Hal-hal yang membatalkan ke-Islaman ini serupa dengan hal-hal yang membatalkan wudhu’. Apabila seorang muslim melakukan salah satu hal tersebut, maka hendaklah ia memperbaharui keislamannya, meninggalkan hal yang membatalkannya dan bertaubat kepada Allah sebelum mati. Bila tidak demikian, maka akan sia-sia dan terhapuslah amalnya serta akan kekal di dalam neraka jahannam.

Firman Allah “

] لئن أشركت ليحبطن عملك ولتكونن من الخاسرين [

“Jika kamu mempersekutukan (Allah); niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Az-Zumar : 65).

Akhir dari artikel ini, kita berdoa sebagaimana Rasululloh r telah mengajarkan kepada kita agar berdo’a :

اللهم إنا نعوذ بك من أن نشرك بك شيئا نعلمه، ونستغفرك لما لا نعلمه. رواه الإمام أحمد.

“Ya Allah, kami memohon kepadaMu perlindungan dari perbuatan syirik apapun yang kami ketahui. Dan kami memohon kepada-Mu ampunan atas perbuatan (dosa) yang tidak kami ketaui.” (Riwayat Imam Ahmad, dengan sanad hasan).



الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...